KALAMANTHANA, Pangkalan Bun – Masyarakat Pangkalan Bun khususnya, Kotawaringin Barat dan Kalimantan Tengah umumnya, menyambut gembira performa menawan Ernando Ari Sutaryadi, kiper tim nasional Indonesia U-16 yang tampil heroik pada final Piala AFF di Stadion Gelora Delta, Sidoarjo, Sabtu (11/8/2018).
Rasa bangga itu antara lain mereka tunjukkan dengan membanjiri akun instagram ernando, @nandoaris_ofc. Mereka menyampaikan salut dan bangga atas penampilan Nando yang berhasil mematahkan dua eksekusi penalti pemain-pemain terbaik Thailand.
“Jebret mantap anak kobar kmi mndoakn kalian, slmt y,” tulis pemilik akun @ratnawati4545
“Kiper Pangkalan Bun punya:v,” tambah akun putra_sandy45.
Ernando Ari Sutaryadi tercatat sebagai kiper asal Kalimantan Tengah yang memperkuat timnas U-16. Dia adalah pemain yang dilahirkan dari Sekolah Sepak Bola (SSB) Bina Bakat, Pangkalan Bun, Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah. Meski begitu, dalam daftar PSSI dia juga dicatatkan sebagai pemain binaan PPLP Jawa Tengah di Semarang yang merupakan kota kelahirannya.
Tak hanya masyarakat Pangkalan Bun, Kobar, dan Kalteng, kebanggaan juga dirasakan masyarakat Semarang. Maklumlah, Nando adalah pemain kelahiran Semarang, Jawa Tengah.
“Ernando keren kamu. Aku orang semarang bangga padamu,” tulis pemilik akun @nengkeyshaaw.
Di lapangan, Nando dan kawan-kawan menunjukkan performa menawan. Meski kebobolan satu gol di 2×40 menit, Nando berkali-kali melakukan penyelamatan. Dia bahkan jadi penentu kemenangan Indonesia dengan penyelamatannya atas dua eksekusi penalti pemain Thailand. Dua eksekusi penalti lawan dia mentahkan, sementara semua eksekusi pemain Indonesia sukses membuahkan gol.
Adu penalti dilakukan setelah kedua tim bermain imbang selama 2×40 menit. Karena kejuaraan tak mengenal perpanjangan waktu, adu penalti harus dilakukan. Di sinilah Nando, sapaan akrabnya, menunjukkan kemampuannya.
Indonesia sebenarnya lebih dulu unggul di babak pertama. Fajar Fathur mencetak gol tersebut pada menit ke-34.
Tertinggal dari Indonesia, Thailand coba mencari celah untuk bisa menyamakan kedudukan di babak kedua. Tapi, kedua kesebelasan tampak bermain dengan tempo pelan. Kedua tim lebih sabar mencari celah pertahanan lawan masing-masing.
Kedua kesebelasan tampak mulai meningkatkan tempo permainan memasuki lima menit babak kedua. Indonesia yang bermain dengan puluhan ribu penonton tampak lebih semangat melancarkan serangan.
Terus diserang, Thailand merotasi pemainnya menit ke-40, menarik Thanakrit digantikan Punnawat Chote. Masuknya pemain baru Thailand menjadikan lini tengah Thailand lebih hidup.
Lepas dari 10 menit babak kedua, tampak duel-duel llini tengah semakin tinggi.
Gelandang Indonesia, David Maulana, Andre, dan Brylian terlihat harus bekerja keras memenangkan duel-duel lini tengah. Menit ke-72 Thailand berhasil mengejar ketertinggalan setelah Apidet Jangnam tanpa penjagaan pemain Indonesia dengan mudah menyontek bola ke gawang Ernand0. (ik)
Discussion about this post