KALAMANTHANA, Jakarta – Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA jadi surveyor pertama yang melansir hasil surveinya setelah calon presiden-wakil presiden mendaftar ke Komisi Pemilihan Umum (KPU). Sejumlah hasilnya ternyata cukup mengejutkan.
Peneliti LSI Denny JA, Adjie Alfaraby mengatakan pasca pendaftaran capres dan cawapres, hasil survei yang dilakukannya menunjukkan elektabilitas Joko Widodo-Ma’ruf Amin masih lebih perkasa dibandingkan dengan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.
“Seandainya pemilihan dilakukan hari ini, pasangan Jokowi-Maruf unggul dengan persentase 52,2 persen, sedangkan Prabowo 29,5 persen,” ujar Adjie saat merilis hasil survei di Kantor LSI Denny JA, Rawamangun, Jakarta Timur, Selasa (21/8/2018).
Tetapi, Adjie mencatatkan, masih cukup banyak masyarakat pemilih yang belum menentukan pilihannya. Masih sekitar 18,3 persen. Meski begitu, menurutnya, elektabilitas Jokowi-Ma’ruf masih dalam batas aman.
“Ini magic number untuk Jokowi-Ma’ruf di atas 50 persen. Ini hampir samai di Pilpres 2014,” beber dia.
Survei tersebut dilakukan pada 12-19 Agustus 2018 mengunakan metode multistage random sampling dengan mewawancara tatap muka 1.200 responden di 33 provinsi di Indonesia. Margin of error survei ini berada di angka kurang lebih 2,9 persen.
Yang mengejutkan adalah ketika LSI menyisir pemilih berdasarkan kantung suaranya. Di sini, LSI memilih enam kantong suara yang dilakukan survei. Keenamnya adalah pemilih muslim, pemilih non-muslim, pemilih wong cilik, pemilik emak-emak, pemilih terpelajar, dan pemilih milenial.
Jokowi-Ma’ruf menang di 5 kantung, termasuk emak-emak dan milenial dan hanya kalah di kantung suara kaum terpelajar. Khusus keunggulan Jokowi-Ma’ruf di kalangan emak-emak dan milenial cukup mengejutkan karena selama ini pangsa pemilih seperti itu semula disebut-sebut sebagai lumbung suara Prabowo dengan menempatkan Sandiaga Uno sebagai calon wakil presidennya.
“Jokowi unggul di kalangan perempuan. Ini coba diambil Prabowo-Sandi tetapi pengaruhnya belum signifikan. Keunggulan sampai dua digit,” ujar Adjie.
Yang tidak mengejutkan adalah pemilih untuk tingkat kaum terpelajar masih dikuasai Prabowo-Sandi. Pemilih terpelajar dalam hal ini adalah mereka yang minimal berpendidikan S1. Dalam beberapa survei sebelumnya, untuk kantong suara kaum terpelajar ini, Jokowi memang selalu kalah.
“Kaum terpelajar ini minimal pendidikan S1. Prabowo-Sandi unggul,” imbuh dia.
Hasil Survei LSI-Denny JA
1.Total
Jokowi-Ma’ruf 52,2 persen
Prabowo-Sandi 29,5 persen
Belum menentukan 18,3 persen
2. Pemilih muslim
Jokowi-Ma’ruf: 52,7 persen
Prabowo-Sandi: 27,9 persen
Belum menentukan: 19,4 persen
3. Pemilih minoritas
Jokowi-Ma’ruf: 47,5 persen
Prabowo-Sandi: 43,6 persen
Belum menentukan: 8,9 persen
4. Wong cilik
Jokowi-Ma’ruf: 54,7 persen
Prabowo-Sandi: 25,2 persen
Belum menentukan: 20,1 persen
5. Emak-emak
Jokowi-Ma’ruf: 50,2 persen
Prabowo-Sandi: 30,0 persen
Belum menentukan: 19,8 persen
6. Kaum terpelajar
Jokowi-Ma’ruf: 40,4 persen
Prabowo-Sandi: 44,5 persen
Belum menentukan: 15,1 persen
7. Milenial
Jokowi-Ma’ruf: 50,8 persen
Prabowo-Sandi: 31,8 persen
Belum menentukan: 17,4 persen
Discussion about this post