KALAMANTHANA, Sampit – Wakil Ketua Komisi II DPRD Kabupaten Kotawaringin Timur, Alexius Esliter, meminta kepada pemerintah daerah, khususnya Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) supaya cepat tanggap terhadap keluhan masyarakat terkait kekuarangan air bersih.
Keluhan itu, utamanya mencuat dari wilayah selatan Kotim. Salah satunya datang dari Kecamatan Teluk Sampit dan sekitarnya.
“Kemarau ini sebenarnya belum begitu parah, tapi saat ini dampak sudah dirasakan masyarakat, terutama air bersih. Mestinya pemerintah daerah sudah jauh hari melakukan antisipasi hal ini,” ujar Alexius di Sampit, Jumat (24/8/2018).
Menurutnya, kemarau ini sebenarnya sudah bisa diprediksi. Selama enam bulan setiap tahun akan ada ancaman kekeringan. Karena itu, PDAM harus memanfaatkan bak penampungan. Pipanya sudah tersedia dan anggaran yang digelontorkan ke PDAM dari APBD cukup besar sejak 2015 hingga 2018.
Ini artinya pihak pengguna anggaran belum maksimal dalam pemanfaatannya sehingga belum bisa dirasakan rakyat banyak. Selain itu, menurutnya, jika ada sumber air, bagus juga jika pemerintah memfasilitasi sarana dan prasarana sehingga bisa dimanfaatkan.
“Banyak saja sumber air yang bagus yang bisa dikelola untuk warga sekitar. Mestinya pihak PDAM turun langsung ke lapangan supaya tahu. Seperti apa sistem pengolahannya, bisa saja asalkan ada sumber airnya,” ujar Alexius.
Dia juga menyimpulkan kebutuhan air bersih adalah prioritas yang harus ditangani. Usulan-usulan yang disampaikan warga ke pemda harus benar-benar diperhatikan dan direalisasikan.
Di samping akan membantu persoalan air bersih, Alex meminta warga untuk melakukan penghijauan. Sebab, akar tanaman mampu membantu menyimpan air. “Kalau untuk wilayah selatan Kotim, kita memang sudah tahu, setiap kemarau pasti kesulitan air bersih. Karena dekat laut, air di sana berubah jadi asin. Untuk PDAM saya ingatkan memproritaskan kecamatan di wilayah Kotim itu supaya ke depannya tidak ada lagi muncul keluhan seperti itu,” tambahnya. (zig)
Discussion about this post