KALAMANTHANA, Palembang – Tidaklah mudah perjuangan Poliyansyah S Mawung, pedayung Kalimantan Tengah, mempersembahkan medali perak untuk Ibu Pertiwi di arena dayung Asian Games 2018. Perjuangan kali ini bahkan berlangsung dramatis. Seperti apa?
Salah satu yang membuat perjuangan itu terasa berat adalah karena dia dan 11 rekannya terlambat panas saat start. Bayangkan, saat lomba sampai pada jarak 250 meter, Poliyansyah dan kawan-kawan baru berada di posisi kelima. Mereka membukukan catatan waktu 1 menit 08,66 detik. Hanya tim Filipina yang berada di belakang mereka. China Taipei yang akhirnya merebut medali emas, langsung melaju dengan keunggulan sekitar dua detik.
Tetapi, memasuki jarak 500 meter, Poliyansyah dan kawan-kawan menyalip tim Thailand. Mereka membukukan catatan waktu lebih cepat dibanding tim lainnya, kecuali China Taipei.
Penampilan paling maksimal mereka tunjukkan pada jarak 750 meter. Kali ini, Poliansyah dan kawan-kawan mencatat waktu lebih cepat dibanding lima tim lainnya, termasuk China Taipei. Selisih waktu yang semula 3,88 detik, kini menjadi 3,51 detik. Pada tahapan ini pula, secara bersamaan, Poliyansyah dan kawan-kawan menyalip tim China dan Korea Selatan.
Dengan selisih waktu 3,51 detik, sulit bagi Poliyansyah dan kawan-kawan untuk mengejar China Taipei karena lomba tinggal menyisakan jarak 250 meter terakhir. Mereka menyudahi lomba dengan waktu 4 menit 34,947 detik, kalah hampir empat detik dibanding China Taipei yang membukukan waktu 4 menit 31,185 detik.
Hasil lengkap
1.China Taipei 4 menit 31,185 detik
2.Indonesia 4 menit 34,947 detik
3.Korea 4 menit 36,459 detik
4.China 4 menit 37,217 detik
5.Thailand 4 menit 39,215 detik
6.Filipina 4 menit 43,641 detik
Discussion about this post