KALAMANTHANA, Penajam – Kendati ditolak sejumlah orang tua, tak menyurutkan langkah Dinas Kesehatan Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) untuk melanjutkan program Kementerian Kesehatan tersebut terkait program vaksin imunisasi measles dan rubella (MR).
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten PPU, Arnold Wayong kepada KALAMANTHANA, Rabu (29/8/2018) mengatakan tidak ada yang meninggal karena vaksin imunisasi measles dan rubella (MR).
“Sampai hari ini tidak ada laporan yang meninggal karena divaksin imunisasi MR. Kalau ada yang meninggal mungkin itu penyakit lain. Itu hoaks jika ada yang mengatakan seperti itu,” kata Wayong.
Dikatakannya jika orang tua tidak memperbolehkan anak-anaknya untuk divaksin imunisasi MR, itu hak mereka, tetapi ini merupakan program dari Kementerian Kesehatan dan telah mendapatkan fatwa dari Majelis Ulama Indonesia (MUI) bahwa itu mubah karena seperti diketahui vaskin MR mengandung babi dan organ manusia.
“Karena keterpaksaan vaksin imunisasi MR itu diadakan dan tidak ada vaskin MR lain di dunia ini. Bahkan negara Arab pun melakukan vaksin MR. Jika tidak divaksin akan berdampak buruk,” jelas Wayong.
Menurutnya vaksin MR adalah jenis imunisasi yang berfungsi untuk melindungi tubuh dari dua penyakit sekaligus, yakni campak (Measles) dan campak Jerman (Rubella). Sejatinya, vaksin MR merupakan bagian dari vaksin MMR (Measles, Mumps, Rubella), tapi di Indonesia vaksin Mumps sengaja dipisahkan dari keduanya. Hal ini dilakukan karena penyakit Mumps alias gondongan sudah jarang ditemui di kalangan masyarakat Indonesia.
Sementara itu, campak masih sangat sering terjadi pada anak-anak. Campak Jerman juga membutuhkan perhatian ekstra apabila penderitanya adalah ibu hamil.
“Pada wanita yang masih hamil muda, rubella dapat menyebabkan keguguran, kematian bayi dalam kandungan, hingga kelainan bawaan pada bayi,” tambahnya.
Dijelaskannya jika ada orang tua tidak mau anaknya divaksin, pihaknya akan memberikan penjelasan. Tetapi jika tetap tidak mau, pihaknya tidak akan memaksakan.
“Kita tetap akan berjalan dan melakukan sosialisasi ke masyarakat,” pungkasnya. (hr)
Discussion about this post