KALAMANTHANA, Pulang Pisau – Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di wilayah Kabupaten Pulang Pisau mulai bermunculan, bahkan personil tim gabungan baik dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Tagana, Manggala Agni, TNI dan Polri, Kecamatan serta masyarakat setempat tengah berupaya memadamkan kobaran api.
Pasalnya ada titik api yang cukup besar, yakni di Kecamatan Kahayan Kuala dan Kecamatan Pandih Batu cukup menyulitkan tim gabungan, karena posisi api berada di tengah hutan.
Kepala BPBD Pulang Pisau Salahudin, mengakui, jika kondisi karhutla sudah mulai meningkat ekskalasinya, terutama di dua kecamatan yakni Kahayan Kuala dan Pandih Batu, khususnya di Desa Gandang Barat, Kecamatan Maliku kondisi api juga mulai terlihat.
Saat ini, kata Salahudin, api di Desa Gandang Barat cukup sulit dipadamkan, dan pihaknya terpaksa meminta agar daerah itu dapat dilakukan water bombing jika api tidak bisa dipadamkan.
“Nampaknya di Desa Gandang Barat ekskalasi kebakaran cukup meningkat, dan jika pagi ini tidak bisa padam juga, maka kita meminta untuk dilakukan water bombing. Karena lokasi api di daerah itu cukup jauh dari jangkauan,” ucapnya, Kamis (30/8/2018).
Salahudin juga mengatakan personil gabungan pun hingga saat ini terus berupaya melakukan pemadaman, namun yang membuat sulit pihaknya lokasi api cukup jauh dari jangkauan.
Saat ini, lanjutnya, ada enam posko yang ditempatkan di lapangan untuk mengantisipasi munculnya titik api. Enam posko lapangan itu merupakan daerah yang cukup diantisipasi karena daerah itu rawan akan karhutla di antaranya Kecamatan Kahayan Kuala, Pandih Batu, Maliku, Sebangau Kuala, Kahayan Tengah dan Jabiren Raya.
“Mudah-mudahan hari ini muncul hujan lagi sehingga titik-titik api itu bisa padam. Kita mengimbau agar masyarakat selalu waspada akan karhutla terutama daerah-daerah yang rawan akan karhutla,” katanya. (app)
Discussion about this post