KALAMANTHANA, Palangka Raya – Satu hal membuat Kepala Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Perwakilan Kalimantan Tengah, Kusnadi, belakangan risau. Apa itu? Soal stunting di Kalimantan Tengah.
Dia mengaku, persoalan stunting ini membuat dirinya merasa miris. Pasalnya, angka stunting di Kalimantan Tengah masih berada di atas rata-rata nasional. Jika angka rata-rata nasional sebesar 36 persen, di Kalimantan Tengah mencapai 39 persen.
“Hal ini perlu menjadi perhatian kita bersama. Sebab, masalah stunting ini merupakan program prioritas nasional,” sebut Kusnadi belum lama ini.
Rata-rata angka stunting di berbagai kabupaten/kota pun menurutnya beragam. Sejauh ini, angka tertinggi terjadi di Kabupaten Barito Timur. Di sini, angka stunting sudah di atas 50 persen. Itu pula sebabnya, Barito Timur jadi salah satu sasaran perhatian.
Persoalan stunting ini, menurutnya, sedikit banyaknya bisa teratasi bila keberadaan kampung KB bisa dimaksimalkan di Kalteng. Sebab, dia yakini, kampung KB bisa mengentaskan kemiskinan sehingga ibu-ibu hamil bisa mendapatkan asupan gizi yang lebih baik.
Selain mengentaskan kemiskinan, kampung KB juga mendekatkan pembangunan kepada masyarakat. Termasuk membangun masyarakat berbasis keluarga, mensejahterakan masyarakat, serta memenuhi kebutuhan masyarakat melalui pelaksanaan integrasi program lintas sektor dan kemitraan dengan berbagai pihak maupun pemangku kepentingan lainnya.
“Kampung KB bukan hanya milik BKKBN, Kampung KB adalah ikon dimana intervensi kegiatannya dilakukan oleh berbagai sektor kegiatan dari berbagai instansi,” kata Kusnadi. (tva)
Discussion about this post