KALAMANTHANA, Buntok – Dar…der…dor…, peluru saling menyalak di Buntok, Barito Selatan. Bukan, bukan lagi terjadi baku tembak. Yang terjadi adalah unjuk kemahiran menembak.
Di ibu kota Barito Selatan, Kalimantan Tengah itu, saat ini sedang berlangsung Kejuaraan Menembak Piala Bupati Barsel 2018. Pesertanya sekitar 300 orang, berasal dari berbagai provinsi di Kalimantan.
Kejuaraan ini, rupanya menjadi magnet dan tantangan tersendiri bagi penggemar olahraga menembak dari sejumlah wilayah. “Mereka datang dari berbagai penjuru, baik wilayah yang tak jauh dari Barsel maupun dari daerah yang jauh dari Kalimantan Tengah, di antaranya Banjarmasin, Palangka Raya, dan Kaltim. Bahkan peserta dari Jawa pun ikut serta di Piala Bupati ini,” jelas Hara Samsara Buana kepada KALAMANTHANA di Buntok, Sabtu (1/9/2018).
Hara yang juga pengurus KONI Barsel ini menyebutkan Piala Bupati Barsel ini adalah yang pertama kalinya digelar. Meski digelar sederhana, tetap mengacu pada sistem dan aturan yang berlaku.
“Juga mencakup dengan sarana dan prasarana yang sesuai dengan standar Perbakin. Adapun hal yang berkaitan erat dengan pelaksanaan ini, selain lebih mengenalkan lagi olahraga ini di masyarakat Barsel, juga sebagai wadah untuk menjaring atlet menembak sebagai wakil Barsel di Porprov nantinya,” ucap Hara.
Ketua Perbakin Barsel Araiyantoni menyebutkan kejuaraan yang diprakarsai KONI Barsel ini memperlombakan dua kelas, yakni kelas terbuka dengan nomor air rifle PCP/gas 3 position 33 M, air rifle PCP/gas renchrest target 25M, serta untuk kelas lokal Barsel yang difokuskan pada nomor air rifle pump 3 position 18 M (visir) serta air rifle pump 3 position 25M (teleskop).
Menurut Araiyantoni, kejuaraan ini adalah salah satu rangkaian kegiatan dalam menyambut HUT Barsel yang ke 59 serta sosialisasi yang nyata bagi masyarakat Barsel.
“Seperti kita ketahui, berburu dengan menembak adalah salah satu hal yang paling disukai masyarakat di Barsel. Maka itu, dengan diciptakannya olahraga menembak dan juga kejuaraan semacam ini, adalah salah satu cara untuk mengurangi dan menghindari kebiasaan itu agar habitat dari satwa-satwa liar yang langka tidak punah,” sebutnya.
Ia juga berharap agar ke depannya kejuaraan seperti ini akan lebih sering dilaksanakan mengingat Barsel banyak memiliki peminat olahraga menembak. Bahkan jika mungkin, akan ada kejuaraan yang lebih besar lagi di Barsel.
“Meskipun kita tidak sebesar kejuaraan yang diselenggarakan kabupaten lainnya, saya yakin dan melihat dari antusias peserta lokal Barsel, nantinya kita akan melahirkan atlet menembak andal dan tangguh serta mampu bersaing dengan daerah lain,” sebut Araiyantoni yakin. (fik)
Discussion about this post