KALAMANTHANA, Buntok – Bagaimanakah menempatkan Hendra alias Koko (18) dalam dunia permalingan di Barito Selatan? Bisa jadi, meski sudah jadi tersangka, dia bukan pencuri profesional. Mau tahu alasannya?
Tak ada pencuri yang menyisakan sebagian besar incarannya. Tapi itu yang terjadi pada pria yang merupakan warga Kelurahan Pendang, Kecamatan Dusun Utara, Barito Selatan, Kalimantan Tengah ini.
Bisa jadi, dalam hal mencuri, Hendra masih baper. Bisa jadi juga, dia termasuk kasihan kepada korbannya. Kalau tidak, bisa saja dia menyikat uang kepala sekolah SMAN 1 Dusun Utara keseluruhannya senilai Rp50 juta, bukan hanya Rp10 juta.
Sebab, uang yang disimpan sang kepala sekolah di lemari tersebut memang berjumlah Rp50 juta. Tapi yang diembat Hendra hanyalah Rp10 juta.
“Setelah diperiksa, uang yang berjumlah Rp 10 juta raib. Anehnya Rp40 juta tidak diambil tersangka. Karena di situ total uang yang disimpan korban di dalam lemari miliknya sejumlah Rp50 juta,” ujar Kapolsek Dusun Utara, Ipda Driyono mewakili Kapolres Barsel, AKBP Eka Syarif Nugraha Husen di Buntok, Senin (3/9/2018).
Kepada polisi yang menangkapnya, Hendro mengaku dirinya takut mengambil semua uang yang ada di lemari tersebut. Dia hanya punya keberanian membawa kabur uang Rp10 juta.
“Uang tersebut digunakan tersangka untuk membeli telepon seluler dan bermain judi,” tambah Driyono.
Kejadian pencurian yang dilakukan Hendra alias Koko di rumah kepsek itu terjadi hari Senin (27/8) lalu. Saat itu, rumah dalam keadaan kosong karena korban dan istrinya sedang menjalankan rutinitasnya.
Korban pun kaget ketika pulang dari pekerjaan, melihat pintu rumahnya sudah terbuka. Saat masuk ke dalam rumahnya, sang kepala sekolah makin kaget. Sebab, ia mendapati kunci lemarinya dalam keadaan rusak.
Langsung saja korban memeriksa tempat dia menyimpan uang di lemari itu. Sang kepala sekolah langsung shock, sebab uangnya hilang senilai Rp10 juta.
Dia pun memutuskan melaporkan hal ini kepada aparat kepolisian. Setelah melakukan penyelidikan, polisi mencurigai sang pelaku adalah Hendra. Ada indikasi yang menguatkan bahwa anak muda berusia 18 tahun ini patut diduga sebagai pelakunya.
Aparat pun bergerak mencari keberadaan Hendera. Pada Sabtu (1/9) lalu, aparat mendapatkan informasi keberadaan Hendera. Saat itu juga, polisi mendatangi Balai Latihan Kerja (BLK) Buntok dan meringkusnya di asrama. (fik)
Discussion about this post