KALAMANTHANA, Muara Teweh – Setelah Ely Rahmah mengklarifikasi foto di media cetak, kini datang lagi seorang gadis cantik bernama Arista ke kantor PWI Kabupaten Barito Utara, Kalimantan Tengah. Tujuannya sama, hendak mengklarifikasi soal foto pada berita media online tentang razia di hotel Armani, Sabtu malam lalu.
Apa masalahnya? Arista merasa keberatan karena dalam berita yang dimuat dua media online tertera fotonya sedang dirazia, sehingga menimbulkan persepsi seolah-olah dirinya yang dibawa ke Mapolres Barut. “Saya malu karena asli orang Teweh. Foto saya dipajang dalam berita, padahal saya tidak dibawa ke polres,” ujarnya di kantor PWI Barut, Selasa (5/9/2018).
Menurut pengakuan Arista, ini merupakan kedua kalinya dia dirugikan oleh pemberitaan yang memuat fotonya, padahal dia bukan pihak yang melanggar aturan. “Saya meminta supaya berita disesuaikan dengan foto. Pasang aja foto orang yang dibawa ke kantor polisi karena tidak punya identitas, jangan pasang foto kami,” sebut wanita yang tinggal di belakang stadion ini.
Arista tak menampik bahwa pada saat razia dia memang berada di room karaoke Armani bersama teman-teman untuk menikmati hiburan, karena mereka biasa berkumpul menyanyi pada saat waktu luang. Kegiatan hiburan dilakukan bersama teman-teman dekat.
Pemimpin Redaksi Kalamanthana.Com Sun Rise Sinulingga menegaskan, pemberitaan yang dilakukan media ini selalu mengacu pada UU Pers dan kode etik jurnalistik. Foto yang dimuat, menurutnya, adalah foto suasana razia yang dilakukan aparat kepolisian. Untuk menghindari identifikasi, pihaknya sudah memburamkan wajah objek foto tersebut. Dalam pemberitaan pun tidak pernah menyebutkan nama atau inisial Arista dan ini juga dibenarkan oleh yang bersangkutan.
Seperti diberitakan, aparat polisi datang ke hotel Armani sekitar pukul 23. 00 WIB. Mereka langsung memeriksa identitas atau tanda pengenal pengunjung hiburan malam di cafe, ruang karaoke, dan kamar. Ternyata lima orang, yakni AM, DS, WS, KN, dan NO tidak dapat menunjukkan identitas diri, sehingga dibawa ke Mapolres Barut.
Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Barut AKP Samsul Bahri mengatakan, lima orang tanpa identitas itu ditemukan masing-masing dua di cafe, dua di karaoke room, dan satu di kamar. “Berhubung tidak dapat memperlihatkan kartu identitas, mereka dibawa ke mapolres untuk didata dan diberikan pengarahan,” ujarnya, Minggu (2/9/2018). (mel)
Discussion about this post