KALAMANTHANA, Muara Teweh – Momok kebakaran hutan dan lahan alias karhutla yang selalu menghantui ketika memasuki musim kemarau, mulai terlihat di Kabupaten Barito Utara, Kalimantan Tengah. Dalam seminggu terakhir saja, terjadi empat kasus kebakaran dengan luasan mencapai puluhan hektare.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Barut Gazali Montallatua membenarkan, sesuai dengan data yang ada di BPBD Barut, kebakaran lahan terjadi di empat lokasi berbeda. Lokasinya antara lain di jalan milik PT Nantoy, Desa Pendreh, Kecamatan Teweh Tengah. “Kejadiannya pekan lalu, tercatat sekitar dua ha lahan terbakar. Pemadaman dilakukan oleh gabungan Manggala Agni dan BPBD Barut. Api baru bisa dipadamkan dalam waktu lima jam,” ujarnya di Muara Teweh, Jumat (7/9/2018).
Beberapa hari berselang, terjadi kebakaran lahan seluas sekitar satu ha di Jalan Pendreh. Disusul Senin (3/9) malam kebakaran lahan sekitar 0,5 ha di lokasi kuburan muslimin Kelurahan Lanjas, Muara Teweh. Kemudian BPPD menemukan kebakaran lahan seluas empat ha di Km 8 Jalan Muara Teweh-Puruk Cahu, sekitar sekitar satu km dari jalan poros atau jalan negara. Petugas membutuhkan waktu dua jam untuk memadamkan api di lokasi ini.
Menurut Gazali, salah satu langkah mengantisipasi karhutla dilakukan lewat sosialisasi kepada masyarakat di desa dan kecamatan tentang larangan membakar lahan, hutan, dan kebun sesuai dengan Instruksi Presiden dan Maklumat Kapolda Kalteng. “Tetapi karhutla terjadi di Kabupaten Barut. Kita harus selalu waspada dan siap mengantisipasi hal itu,” sebutnya.(mel)
Discussion about this post