KALAMANTHANA, Muara Teweh – Lima hari setelah penemuan jenasah korban pembunuhan sadis di Camp Hajak C, Kecamatan Teweh Baru, Kabupaten Barito Utara, Kalimantan Tengah, aparat Satuan Reserse Kriminal Polres Barut terus menelisik kasus ini.
Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Barut AKP Samsul Bahri mengatakan, semua kekuatan diturunkan untuk menyelidiki kasus pembunuhan terhadap Dominikus, Meliana Minur atau Imel, dan putranya Apriliano (4 bulan).
“Kami sudah memeriksa 30 orang saksi. Sampai saat ini penyelidikan secara intensif masih terus berjalan,” ujarnya di Muara Teweh, Minggu (16/9/2018).
Baca Juga: DAD: hindari saling tuduh dan fitnah terkait pembunuhan sadis di-Hajak
Sebelumnya, Kapolres Barito Utara, AKBP Daston Siregar, meminta masyarakat menyerahkan semua proses hukum tewasnya satu keluarga Dominikus Jehatu kepada aparat kepolisian.
Permintaan itu disampaikan Kapolres Barut melalui Kapolsek Teweh Tengah, AKP Nandi Indra Nugraha saat menghadiri upacara pemakaman Dominikus (34), Imel (24), serta putranya Apriliano (4 bulan) di pemakaman umum Desa Trahean, Kecamatan Teweh Selatan, Kabupaten Barito Utara, Kalimantan Tengah, Jumat (14/9).
Nandi menyebutkan pihak kepolisian akan terus bekerja keras untuk menyelesaikan kasus pembunuhan terhadap Domi dan keluarganya ini. “Percayakan pada polisi. Kami akan menyelesaikan kasus ini,” ujarnya.
Salah satu langkah serius polisi itu sudah ditunjukkan dengan memanggil kembali Afrianus Jehabut. Dia menjadi saksi penting peristiwa dugaan pembantaian terhadap keluarga sepupunya, Dominikus Jehabut.
Afrianus kembali dipanggil aparat Satuan Reskrim Polres Barito Utara untuk dimintai kesaksian terhadap kasus yang semula diduga hanya karena terjadinya kebakaran barak itu. Dia memenuhi panggilan pihak kepolisian tersebut, Kamis (13/9). (mel)
Discussion about this post