KALAMANTHANA, Muara Teweh – Pembersihan jalur listrik dibeberapa desa, bagian hulu Sungai Montallat, Kecamatan Gunung Timang, Kabupaten Barito Utara (Barut), Kalimantan Tengah, terus dikebut. Camat Gunung Timang Syahmiludin Surapati menjamin, pada 2018 listrik di tujuh desa, mulai dari Payang Ara sampai dengan Tongka menyala 24 jam.
Syahmiludin mengungkapkan, pada 2018/2019 program penyelesaian jaringan listrik dari Kandui, ibukota kecamatan menuju ke Desa Batu Raya I dan Batu Raya II. Sempat muncul kendala pembersihan lahan jalur jaringan PLN, tetapi bisa diselseaikan. Kini tinggal peninjauan lokasi bersama PT PLN Rayon Muara Teweh dan PLN Palangkaraya. “Syarat yang diminta PLN, selama uji coba (bukti percobaan), warga yang berada di Desa Payang sampai dengan Tongka membersihkan jaringan dari pohon, ranting, dan dahan yang mengganggu,” ujarnya di Muara Teweh, Kamis (27/9).
Menurut Syahmil sapaan akrabnya, pembersihan jalur sudah dilakukan secara gotong-royong. Sehingga pihak PLN meyakinkan pemerintah, jalur listrik dari Payang Ara sampai Tongka pada 2018 bisa menyala 24 jam. Layanan listrik baru terealisir dari Kandui sampai Payang Ara. Sedangkan dari Jaman sampai Tongka merupakan lokasi pemasangan jaringan baru. “Berbekal dukungan Pemkab Barut dan dikawal pihak legislatif. Jadi sebagaimana komitmen PLN, pada 2018 dari Payang Ara sampai Tongka listrik bisa menyala,” ucap mantan Sekretaris KPU Barut ini.
Jumlah desa yang menikmati listrik di Kecamatan Gunung Timang mencapai 60 persen. Sedangkan desa-desa yang belum mendapatkan jaringan listrik tujuh desa di bagian hulu Sungai Montallat. Yakni Jaman, Pelari, Sangkorang, Siwau, Tongka, Baru Raya I, dan Batu Raya II. Di desa-desa tersebut sedang disambung jaringan baru.
Satu hal yang menggembirakan, di luar jaringan Kandui ke Batur Raya, sebut Syahmil, pemasangan tiang dan jaringan SUTET dari Km 33 sampai Kandui menunjukkan progres yang bagus. Jika koneksi itu bisa tersambung dengan jaringan lain yang sudah ada dan PLTG Bangkanai, Kecamatan Gunung Timang tak perlu lagi mengandalkan pembangkit listrik diesel. Bahkan 16 desa di Gunung Timang bisa menikmati listrik 24 jam, seperti di Muara Teweh.(mel)
Discussion about this post