KALAMANTHANA, Buntok – Kesulitan mendaftarkan diri masuk seleksi CPNS secara online menelan korban di Barito Selatan. Seorang wanita, PRM (28), digerebek warga di Kota Buntok, diduga sedang berbuat mesum.
Penggerebekan itu terjadi pada Senin (1/10) malam di Jalan raut Matiti du Buntok. Peristiwa itu sempat heboh karena ada netizen yang kemudian melakukan posting di platform media sosial facebook dan jadi pembicaraan liar.
JN (33), pria yang ikut digerebek bersama PRM (28), menyebutkan mereka tak berbuat apa-apa yang melanggar norma kesopanan dan agama. Sebab, posisi dirinya saat itu adalah hendak membantu PRM mendaftarkan diri masuk sebagai peserta seleksi CPNS.
Dia menyebutkan PRM baru saja datang dari Tabak Kanilan, Kecamatan Gunung Bintang Awai, Kabupaten Barito Selatan. PRM meminta batuan dirinya untuk mendaftarkan diri menjadi CPNS melalui online.
“Saat itu jam juga masih menunjukkan pukul 20.00 WIB saat warga mendatangi. Jadi, tidak benar seperti yang dihembuskan di medsos bahwa penggerebekan itu terjadi pada jam 21.00 WIB,” ujar JN kepada KALAMANTHANA, Selasa (2/10/2018).
Dia menegaskan, yang terjadi antara dirinya dan PRM tak lebih dari sekadar membantu pendaftaran itu. “Saya hanya membantu PRM untuk mendaftar CPNS sistem online pada saat itu,” tabahnya.
JN mengakui peristiwa penggerebekan itu memang benar terjadi. Hanya saja, ia bersama rekannya PRM tidak melakukan hal yang di luar norma, apalagi berbuat mesum atau hal-hal yang dianggap melanggar norma-norma agama.
Saat penggerebekan yang dilakukan Ketua RT setempat, menurut JN, dia dan PRM pun sedang duduk di kursi ruang tamu rumah. Posisinya sama-sama sedang menghadapi laptop.
“Terus terang saya dan PRM tidak ada berbuat yang tidak senonoh. Kami berdua pun masih menggunakan busana lengkap di badan dan disaksikan warga juga ketua RT dan pihak aparat kepolisian. Jikalau memang kami salah, sudah tentu ada hal yang menjadi temuan pihak kepolisian dan dinyatakan bersalah,” ucap JN. (fik)
Discussion about this post