KALAMANTHANA, Tamiang Layang – Sebagian besar warga Tamiang Layang, kecamatan Dusun Timur, Barito Timur, Kalimantan Tengah, menolak kegiatan blasting atau operasi survey seismik yang dilakukan Komodo Energi Babai Tanjung (KEBT) Ltd. PT. Sucofindo
Seismik adalah tahapan kegiatan pencarian migas yang bertujuan untuk mendapatkan gambaran bawah permukaan dengan menggunakan gelombang getar.
Warga yang terdampak mengaku bahwa ada bagian dari rumah mereka yang retak akibat kegiatan seismik yang dilakukan KEBT, serta tidak mendapatkan sosialasi sebelumnya mengenai kegiatan seismik.
“Ada bagian dari rumah saya yang retak akibat kegiatan seismik yang dilakukan KEBT,” ucap Erni salah satu warga Perumahan Pondok Karet RT. 05 Tamiang Layang pada pertemuan antara masyara masyarakat dan KEBTdi Aula kantor Camat Dusun Timur yang, dipasilitasi oleh unsur Muspika kecamatan, pada selasa (2/10)
Dia meminta agar kegiatan seismik tersebut dihentikan karena tidak ingin dampak lainnya akan menimpa. Saat ini di Perumahan Pondok Karet bukan saja bangunan rumah yang retak tapi juga menurunnya permukaan air sumur hingga mencapai 1 meter.
Ditambahkan, Surya salah satu warga RT. 01B, kegiatan seismik ini sosialisasinya tidak maksimal. “Saya melaporkan kerusakan bangunan rumah saya kepada ketua RT. 01B, ketua RT malah menyuruh mengadukan hal tersebut ke kantor perusahaan KEBT Ltd. PT. Sucofindo di desa Matabu,” ucap Surya.
Pada kegiatan yang yang sama Nurdin Pramana perwakilan dari KEBT mengatakan, sudah tiga hari ini kegiatan seismik telah dihentikan karena adanya permintaan dari masyarakat yang terkena dampak.
“Sudah tiga hari ini kegiatan seismik telah yang kami lakukan telah kami hentikan karena adanya keluhan dari warga masyarakat yang terkena dampak kegiatan seismik. Kalau bisa kami lebih memilih kegiatan seismik ini dilakukan jauh dari wilayah permukiman, tapi kami hanya menerima peta lokasi dari SKK Migas, artinya kami hanya mengikuti petujuk,” katanya.
Pertemuan dengan masyarakat akan dibuat berita acara dan akan disampaikan ke pimpinan di Jakarta dan SKK Migas. Keputusan selanjutnya diserahkan serahkan sepenuhnya kepada pimpinan.
“Bagi warga yang terdampak rumahnya menjadi retak maupun tanam tumbuh yang rusak pada tanahnya akibat kegiatan seismik yang kami lakukan silahkan dicatat dan difoto, lalu serahkan ke ketua RT atau langsung diserahkan ke posko kami,” pungkas Nurdin. (afa)
Discussion about this post