KALAMANTHANA, Muara Teweh – Terhitung sejak 1 Oktober 2018, pendapatan para honorer, yakni guru tidak tetap (GTT) maupun pegawai tidak tetap (PTT) di TK sampai dengan SMP di Kabupaten Barito Utara (Barut), Kalimantan Tengah, naik Rp250 ribu.
“Selama tiga bulan, sejak 1 Oktober sampai dengan 31 Desember 2018, honor GTT dan PTT naik Rp250 ribu, sehingga mereka menerima honor dari Rp500 ribu menjadi Rp750 ribu per bulan. Anggaran yang tersedia untuk itu sebesar Rp1,4 miliar,” ujar Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Barut Masdulhaq, Jumat (5/10/2018).
Menurut Masdulhaq, jumlah GTT dan PTT di Kabupaten Barut 1.418 orang. Mereka tersebar di TK 800 orang, SD 429 orang, dan SMP 189 orang. Kenaikan ini berlangsung selama tiga bulan, Oktober-Desember 2018, karena pada tahun anggaran 2019, DPRD Barut menginginkan honor bagi GTT dan PTT naik lagi. “Untuk 2019 belum dibahas, apakah tetap Rp750 ribu atau dinaikkan lagi. Kalau maunya DPRD naik lagi, sambil melihat situasi,” sebutnya.
Di luar itu, tambah Masdulhaq, para guru juga menerima honor tambahan dari dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS). Jumlahnya bervariasi antara Rp200 ribu hingga Rp400 ribu sesuai dengan besaran dana BOS yang diterima pihak sekolah. Jika ditotal, GTT dan PTT bisa menerima Rp1 juta per bulan. Jumlah ini akan terus ditingkatkan supaya sesuai dengan upah minimum sektoral kabupaten (UMSK).
“Jumlah honor kita akui masih di bawah standar minimum kabupaten. Tetapi pemerintah terus berupaya memperbaiki kesejahteraan GTT dan PTT. Komisi I DPRD Barut pun berpikiran sama dengan pemerintah, tinggal kita melihat kekuatan anggaran,” ucap Masdullhaq.(mel)
Discussion about this post