KALAMANTHANA, Jakarta – Korban meninggal dunia akibat gempa dan tsunami di Sulawesi Tengah terus bertambah. Jumlahnya kini mencapai 1.571 orang. Angka korban itu diperkirakan masih akan terus meningkat.
Catatan 1.571 orang korban meninggal itu baru berdasarkan data yang dimiliki Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). Dari angka tersebut, masih ada puluhan jenazah yang belum dimakamkan.
“Korban meninggal dunia yang sudah dimakamkan 1.551 orang setelah diidentifikasi,” kata Kepala Pusat Data, Informasi, dan Hubungan Masyarakat BNPB Sutopo Purwo Nugroho di Graha BNPB Jakarta, Jumat (5/10).
Ia mengatakan korban meninggal dunia terbanyak ditemukan di Kota Palu, yaitu 1.352 orang. Korban meninggal dunia juga ditemukan di Kabupaten Donggala 144 orang, Kabupaten Parigi Moutong 12 orang, Kabupaten Sigi 62 orang, dan Pasang Kayu satu orang.
“Jumlah korban meninggal dunia yang tim pencarian dan pertolongan temukan kemarin 103 orang. Data masih bisa berubah dan bergerak karena pencarian masih terus dilakukan,” katanya.
Gempa bumi berkekuatan 7,7 Skala Richter yang telah dimutakhirkan oleh BMKG menjadi 7,4 Skala Richter mengguncang wilayah Palu dan Donggala pada Jumat (28/9), pukul 17.02 WIB. Pusat gempa berkedalaman 10 kilometer itu berada di 27 kilometer timur laut Donggala.
BMKG telah mengaktivasi peringatan dini tsunami dengan status Siaga (tinggi potensi tsunami 0,5 meter hingga tiga meter) di pantai Donggala bagian barat, dan status Waspada (tinggi potensi tsunami kurang dari 0,5 meter) di pantai Donggala bagian utara, Mamuju bagian utara, dan Kota Palu bagian barat.
BMKG mengakhiri peringatan dini tsunami sejak Jumat (28/9) pukul 17.36 WIB. (ik)
Discussion about this post