KALAMANTHANA, Palangka Raya – Sebagai salah satu langkah untuk meningkatkan kapasitas produksi padi di Kalimantan Tengah, Bank Indonesia Perwakilan Kalteng bekerja sama dengan Dinas Tanaman Pangan, Holtikultura dan Peternakan Kalteng, serta Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Palangka Raya melakukan percepatan luas tambah tanam (LTT) tanaman padi.
Kerja sama ini dilaksanakan untuk membuka lahan tidur yang merupakan lahan gambut, menjadi lahan produktif untuk menjadi demplot budidaya tanaman padi dengan luas lahan 5 hektar yang terdiri dari 1 hektar penanaman padi organik dan 4 hektar padi non-organik.
Uji coba penanaman organik dan non-organik ini dilakukan untuk mengetahui biaya dan manfaat (cost to benefit) dari penanaman dua jenis padi ini di lahan gambut, sehingga dapat diketahui solusi terbaik yang dapat diterapkan untuk meningkatkan produksi padi di Kalteng.
“Pada hari Selasa, 9 Oktober 2018 telah dilaksanakan penanaman padi perdana di lahan gambut. Penanaman tersebut sebagai uji coba dalam penanaman padi di lahan gambut dan mempraktekkan penanaman padi secara organik,”kata Deputi Senior BI Kalteng Setian saat menyampaikan rilis bulanan BI, di Palangka Raya, Kamis (11/10/2018).
Namun sebelum melakukan penanaman secara organik, pihaknya telah melakukan pelatihan sistem pertanian berwawasan lingkungan dengan menggunakan microbacter Alfaafa 11 (MA-11) dengan narasumber Nugroho Wisiasmadi.
Dengan adanya penanaman perdana itu, diharapkan dapat menambah jumlah produksi padi di Palangka Raya dan dapat menjadi salah satu penyuplai padi bagi Kalteng, bahkan daerah lainnya di luar Kalteng.
Kendati tak dipungkiri, selama ini lahan gambut dinilai kurang produktif. Namun keberadaannya yang tergolong cukup luas menjadi peluang untuk dimanfaatkan. Ditambah suatu langkah taktis untuk meningkatkan kapasitas produksi petani padi Kalteng. (tva)
Discussion about this post