KALAMANTHANA, Penajam – Pertamina resmi mengambil alih kelola Wilayah Kerja (WK) East Kalimantan-Attaka dari Chevron Indonesia Company (CICo) seiring berakhirnya kontrak Chevron Indonesia Company pada 24 Oktober 2018.
Chevron sekaligus menyerahkan pengelolaan dan operatornya kepada pemerintah Indonesia yaitu PT Pertamina Hulu Kalimantan Timur (PHKT) selaku anak usaha Pertamina Hulu Indonesia.
Acara serah terima dua blok itu dilangsungkan di Pasir Ridge Office Chevron Balikpapan, Kalimantan Timur, Rabu (24/10/2018). Secara simbolis proses alih kelola dilakukan oleh Kepala SKK Migas, Amien Sunaryadi, Direktur Utama Pertamina Hulu Indonesia (PHI) Bambang Manumayoso, dan Presiden Direktur Chevron Pacific Indonesia, Albert Simanjuntak.
Bupati Penajam Paser Utara Abdul Gafur Mas’ud ikut menghadiri acara serah terima blok migas itu. Selain AGM, ada pula Dandim PPU, Letkol Inf Mahmud. Tampak pula Wakil Walikota Balikpapan beserta jajaran FKPD Balikpapan dan Kutai Kartanegara.
PHKT ditunjuk sebagai pengelola sekaligus operator di Blok East Kalimantan dan Attaka untuk periode kontrak 25 Oktober 2018 sampai 24 Oktober 2038.
Amien Sunaryadi memberikan plakat kepada Bambang Manumayoso dan disaksikan Albert Simanjuntak dalam prosesi serah terima pengelolaan Wilayah Kerja East Kalimantan dan Attaka.
“Atas nama manajemen Chevron Indonesia izinkan kami mengucapkan terima kasih kepada Pemerintah dan SKK Migas yang telah memberikan kepercayaan kepada kami untuk mengelola Blok East Kalimantan yang saat ini sudah setengah abad (usianya),” ujar Albert Simanjuntak.
Blok East Kalimantan diketahui pertama kali beroperasi pada 1968 dan Blok Attaka sendiri pertama kali ditemukan cadangannya pada 1970 dengan wilayah kerja di 15 lapangan yaitu Attaka, Melangin, Kerindingan, Serang, Sapi, Santan, Sepinggan, Sedandang, Seguni, Sejadi, Yakin, Mahoni, Bangkirai, Seturian, dan Pantai.
Bambang Manumayoso mengatakan, pihaknya berterima kasih kepada pemerintah dan semua pihak yang telah memberikan dukungan dan kepercayaan bagi Pertamina untuk mengelola blok tersebut. Sehingga proses alih kelola dapat berjalan dengan lancar hingga kini. “Semoga alih kelola ini menjadi barokah untuk negeri ini dan Kalimantan Timur dan kita sebagai world class company,” ujar Bambang. (adv/humasppu/hr)
Discussion about this post