KALAMANTHANA, Jakarta – Pesawat Lion Air dengan jenis Boeing 737 MAX 8 yang mengalami kecelakaan di wilayah Karawang, Jawa Barat, ternyata pesawat anyar. Dia baru dioperasikan maskapai tersebut sekitar 2,5 bulan saja.
Pejabat Komunikasi Strategis Lion Air, Danang Mandala Prihantoro mengatakan, pesawat dengan nomor penenerbangan JT 610 rute Cengkareng menuju Pangkalpinang mengalami kecelakaan setelah lepas landas dari Bandara Soekarno Hatta Senin pukul 06:20 WIB.
“Setelah 13 menit mengudara pesawat jatuh di koordinat S 5’49.052″ E 107′ 06.628″, sekitar Karawang, Jawa Barat,” kata Danang, Senin (28/10/2018).
Pesawat yang jatuh itu mengangkut 178 orang penumpang dewasa, satu penumpang anak-anak dan dua penumpang bayi. Dalam penerbangan tersebut ada tiga pramugari yang sedang pelatihan dan satu orang teknisi.
Pesawat dengan regitrasi PK-LQP jenis Boieng 737 MAX 8 itu buatan 2018 dan baru dioperasikan oleh Lion Air sejak 15 Agustus 2018.
Pesawat yang diterbangkan Capt Bhavye Suneja dengan copilot Harvino bersama enam awak kabin yakni Shintia Melina, Citra Noivita Anggelia, Alviani Hidayatul Solikha, Damayanti Simarmata, Mery Yulianda, dan Deny Maula.
Kapten pilot sudah memiliki jam terbang lebih dari 6.000 jam terbang dan copilot telah mempunyai jam terbang lebih dari 5.000 jam terbang.
Terkait dengan kejadian ini lagi, katanya, pihaknya membuka crisis center di nomor telepon 021-80820000 dan untuk infomasi penumpang di nomor telpon 021-80820002.
“Kami akan terus memberikan informasi terbaru sesuai perkembangan lebih lanjut,” katanya.
Soal anyarnya pesawat tersebut juga dibenarkan Plt Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan, Pramintohadi. Dia menyebutkan pesawat mempunyai sertifikat registrasi dan sertifikat kelaikan udara yang dikeluarkan pada 15 Agustus 2018, atau hanya dua hari setelah berada di Indonesia.
“Certificate of registration issued 15/08/2018 expired 14/08/2021. Certificate of air worthiness issued 15/08/2018 expired 14/08/2019,” katanya.
Menurut Pramintohadi, saat ini tengah dilakukan pencarian pesawat tersebut oleh tim dari Basarnas. Rescuer Kansar Jakarta dan RIB 03 Kansar Jakarta bergerak ke lokasi koordinat kejadian untuk melakukan operasi SAR.
Pesawat hilang kontak sekitar pukul 06.33 WIB pada posisi: 05 48.934 S 107 07.384 E dan Radial: 40.21 degree / 23.81 NM. (ik)
Discussion about this post