KALAMANTHANA, Sanggau – Warga di wilayah Entikong, Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat, dihebohkan dengan kabar penculikan anak. Benarkah? Setelah diselidiki, alih-alih penculikan, ternyata yang meneriakkan diduga dalam pengaruh minuman keras.
“Saat diajak berbicara, dari mulut Joni tercium bau minuman keras,” ujar Kapolsek Entikong, Kompol Amin Siddiq. Joni yang dia maksud adalah Joni Efendi, orang tua anak perempuan yang pertama meneriakkan adanya penculikan.
Amin Siddiq memastikan informasi soal penculikan anak di Entikong itu adalah hoaks. Dia pun meminta masyarakat untuk tidak terpengaruh dengan kabar yang tak berdasar tersebut.
Amin pun kemudian membeberkan kronologis peristiwa tersebut. Saat itu, Rabu (31/10/2018) di rumahnya di Kecamatan Entikong, Joni melihat seorang perempuan menggunakan kerudung warna pink dan sepatu boot membawa tas warna hitam. Menurut Joni, wanita tersebut berjalan dari belakang rumah menuju jalan utama.
“Menurut keterangan Joni Efendi, perempuan tersebut akan menculik anaknya. Selanjutnya Joni berteriak ada penculikan anak. Mendengar teriakan ini, warga pada berdatangan dalam jumlah yang ramai,” tuturnya Amin dalam rilisnya, Rabu (31/10).
Mendapati info tersebut, anggota Polsek Entikong mendatangi TKP yang berada di depan jalan Pak Tangkir. Sesampai di TKP, polisi mendatangi rumah Joni. Kepada polisi, Joni mengaku bahwa anaknya masih bersama dirinya.
“Perempuan yang diteriakan sebagai penculik tidak pernah memasuki rumah Joni. Saat diajak berbicara, dari mulut Joni tercium bau minuman keras,” tuturnya.
Berdasarkan interogasi awal, baik terhadap Joni maupun warga di sekitar TKP, kasus penculikan sebagaimana keterangan awal Joni tidak benar. “Untuk itulah, perlunya sosialisasi tentang maraknya isu penculikan di media sosial. Padahal isu tersebut tidaklah benar sehingga dapat menimbulkan keresahan di masyarakat,” sebutnya sebagaimana dilansir humas Polres Sanggau. (ik)
Discussion about this post