KALAMANTHANA, Bogor – Yenti Sulastri (44) dilanda kebingungan. Betulkah Arif Yustian (20), akrab dipanggil Iyus, putra sulungnya ada di pesawat Lion Air JT-610 yang jatuh di Tanjung Karawang? Di tengah kebingungan itu, dia berharap munculnya mukjizat.
Keberadaan Iyus hingga kini masih misterius. Pasalnya, namanya tak masuk dalam manifes penumpang pesawat Boeing 737 MAX-8 itu. Tapi, sejumlah bukti menunjukkan karyawan PT Sky Pasific Indonesia itu termasuk salah satu penumpang.
Perusahaan yang mempekerjakannya memesankan tiket untuk Iyus. Kamera CCTV juga menunjukkan Iyus menumpang pesawat nahas itu.
Di tengah kebingungan itulah, Yenti berharap masih ada mukjizat. “Saya berharap ada mukjizat, anak saya tidak ikut dalam pesawat itu. Mungkin dia sedang ada di tempat lain, batal naik pesawat itu,” sebut Yenti di kediamannya di kawasan Bojonggede, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Jumat (2/11/2018).
Dia pun membayangkan, kalaupun ikut pesawat itu, anaknya belum meninggal. Dia bayangkan Iyus masih mengapung-apung di perairan Tanjung Karawang, menunggu untuk diselamatkan.
“Tadinya saya tidak yakin anak saya ikut jadi korban, karena namanya tidak terdaftar di manifes penumpang. Saya minta semoga ada mukjizat, anak saya selamat,” ucapnya lirih.
Yenti menuturkan pada Minggu (28/10) malam, putra sulungnya sempat berpamitan akan bertugas keluar kota. “Pamitnya ke saya bilang mau Bangka, bukan Pangkal Pinang. Penerbangannya pagi dari Jakarta, pukul 06.20 WIB,” kata Yenti.
Pada Senin (29/10), Yenti menonton televisi yang menyiarkan berita tentang kecelakaan pesawat tujuan Lion Air yang menuju Pangkal Pinang, yang membuatnya bertanya-tanya apakah anaknya menaiki pesawat tersebut karena jam penerbangannya sama.
Ibu lima anak itu menuturkan bahwa saat pamit anak sulungnya tidak memberitahu nama pesawat yang akan dia naiki, karenanya dia lalu mencari tahu lokasi bandara tujuan penerbangan ke Bangka. Dengan hati gundah, ia mendatangi sepupunya untuk mencari tahu.
“Tadinya sepupu saya juga tidak tahu kalau Pangkal Pinang itu ada di Bangka Belintung. Saya baru tahunya dari televisi, ada tulisan Bangka Belitungnya,” kata Yenti.
Saat mengetahui fakta itu, Yenti seketika lemas, lalu berusaha menghubung suaminya yang sedang bekerja untuk mencari tahu keberadaan anak sulungnya.
Telepon seluler milik anaknya juga tidak bisa dihubungi lagi, dan selang beberapa jam, tiga orang datang ke rumahnya menyampaikan berita duka. “Yang datang teman dari kantor anak saya bekerja, yang mengabari kalau Arif ada di dalam pesawat itu,” kenang Yenti. (ik)
Discussion about this post