KALAMANTHANA, Buntok – Aksi super nekat Altakim Wahyu alias Takim (17) jadi sebuah pengalaman yang takkan mungkin bisa dilupakan Mujiati. Dia pikir, Takim hanya bercanda. Ternyata, anak kakaknya itu betul-betul gantung diri.
Saat melihat Takim tergantung di atas seutas tali itu, Mujiati yang semula hendak meminta bantuan, sempat berpikir keponakannya hanya bercanda. Akan tetapi, setelah diamati, ternyata kondisi Takim sudah tak bernyawa lagi.
“Saya mengira itu hanya sebuah candaan saja yang dibuat Takim. Akan tetapi setelah saya amati kondisi Takim, tangannya dingin, lidah terjulur keluar dengan tubuh tergantung dengan seutas tali. Barulah saya meminta bantuan kepada warga sekitar,” jelas Mujiati kepada KALAMANTHANA di Buntok, Senin (5/11/2018).
Takim melakukan aksi nekat menggantung diri itu di tempat tinggalnya di kawasan Komplek Perumahan Pematang Pungsi, Kecamatan Dusun Selatan, Buntok, Kabupaten Barito Selatan, Kalimantan Tengah.
Baca Juga: Bukan Muji, Tapi Bocah Ini yang Pertama Lihat Pria Buntok Tergantung di Tali
Mujiati menyebutkan, pada awalnya dirinya ingin meminta tolong kepada Takim untuk membelikan obat bagi dirinya. Kebetulan, Mujiati merasa sedang tidak enak badan.
Saat dirinya ingin menemui korban, tiba-tiba anaknya yang masih kecil berteriak. Dari mulutnya, bocah kecil itu mengatakan melihat Takim lehernya dikasih tali.
Tak pelak, Mujiati yang merupakan adik kandung dari ibunda Takim, langsung bergegas ke lokasi. Saat itulah, dia menyaksikan apa yang disampaikan anaknya itu pada sore sekitar pukul 15.00 WIB itu. Mujiati pun langsung berteriak meminta pertolongan kepada warga.
“Kondisinya sudah tidak bernyawa,” sebut Mujiati kepada KALAMANTHANA. Tante korban itu menyebutkan saat pertama kali menemukan, posisi tubuh Takim sudah tergantung dengan leher terikat seutas tali.
Baca Juga: Buntok Geger Jenazah Takim Ditemukan Gantung Diri di Seutas Tali
Kapolres Barito Selatan, AKBP Eka Syarif Nugraha Husen, membenarkan kejadian itu. Dia menyebutkan aparat kepolisian sudah mendatangi tempat kejadian perkara untuk melakukan olah perkara sekaligus penyelidikan awal.
“Akan kita lakukan olah TKP dan visum untuk mengetahui kejadian tersebut, apakah kematian korban bunuh diri atau ada hal lain,” katanya. (fik)
Discussion about this post