KALAMANTHANA, Palangka Raya – Walaupun Tjilik Riwut, sudah meninggal puluhan tahun lalu. Namun kenangan terhadap sang ayah akan tetap terpatri di dalam sanubari putra dan putri pahlawan nasional ini.
Ini terlihat di raut wajah saat salah satu putri Tjilik Riwut, Kameloh Ida Lestari. Saat melakukan tabur bunga di Taman Makam Pahlawan (TMP) Sanaman Lampang Palangka Raya, Sabtu (10/11/2018), ia nampak meneteskan air mata.
Bahkan dirinya tampak menghapus air matanya dengan tangannya dan memegang nisan sang ayah sebelum beranjak meninggalkan makam ayahnya.
Ida mengakui memang dirinya selalu menangis setiap melakukan ziarah dan tabur bunga saat peringatan hari pahlawan. Apabila diiringi lagu Gugur Bunga, membuatnya teringat kepada sang aya, saat dimakamkan.
Bagi ia dan saudara-saudaranya suatu kehormatan, karena ayahnya diangkat sebagai pahlawan nasional pada 1986, kendati sewaktu itu, keluarga tidak pernah mengusulkan.
Hal itu menurutnya, perjuangan dan jerih payah sang ayah dihargai, saat berjuang mengusir penjajah dari Pulau Borneo Kalimantan sudah berhasil. (tva)
Discussion about this post