KALAMANTHANA, Muara Teweh – Pemerintah pusat terus menggenjot pengoperasian lembaga penyalur BBM satu harga di Kabupaten Barito Utara, Kalimantan Tengah. Setelah peresmian SPBU satu harga di wilayah terdepan, terluar, dan tertinggal (3T) Lampeong, Kecamatan Gunung Purei, berselang seminggu bakal operasional SPBU sejenis di Benangin, Kecamatan Teweh Timur.
Sales Executive Retail V Pertamina Wilayah Kalteng, Anditya Anwar, membenarkan, SPBU satu harga wilayah 3T sudah diuji coba di Benangin dan akan diresmikan 24 November 2018. “Dalam rangka implementasi BBM satu harga, pemerintah menugaskan Pertamina untuk mendirikan 150 tambahan lembaga penyalur BBM di wilayah 3T seluruh Indonesia. Pada 2018, Pertamina membangun lima SPBU satu harga di Kalteng,” ujar Anditya, kemarin (17/11).
SPBU wilayah 3T di Kecamatan Gunung Purei dan Teweh Timur mendapatkan suplai BBM dari terminal BBM Banjarmasin, Kalimantan Selatan. Berdasarkan estimasi, kebutuhan setiap SPBU 25 ribu liter premium dan 10 sampai dengan dengan 15 ribu liter solar per bulan. Harga jual premium Rp6.450 per liter dan solar Rp5.150 per liter.
“Angka volume ini akan terus dievaluasi sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Kasus yang sering terjadi, banyak oknum pengecer menjual kembali dengan harga yang tinggi. Hal ini menyebabkan stok SPBU cepat habis dan harga menjadi tinggi di level pengecer. Sehubungan hal tersebut, Pertamina memohon bantuan kepada semua pihak, pemda, dan aparat setempat untuk mengawasi dan mengontrol,” tegasnya. (mel)
Discussion about this post