KALAMANTHANA, Muara Teweh – Rencana pemerintah membangun jembatan Sikan-Tumpung Laung dan penyeberangan menuju Desa Lemo direspon DPRD Barito Utara. Fraksi PDI Perjuangan menyoroti urgensi dua jembatan tersebut, saat rapat paripurna, Senin (19/11/2018) pagi.
Juru bicara Fraksi PDI-P Denny Hermanto Sumarna, mempertanyakan, karena fraksinya menilai masih ada wilayah lain yang juga sangat membutuhkan jembatan baik untuk melewati Sungai Barito maupun sungai-sungai lainnya. “Berkaitan dengan beban biaya, berapa sebenarnya jumlah jembatan yang direncanakan akn dibangun melintasi Sungai Barito selama lima tahun pemerintahan ini,” ujarnya di Muara Teweh.
Sebagai gambaran, dalam RAPBD tahun anggaran 2019 usulan belanja langsung menembus Rp420 M. Di dalamnya termasuk mekanisme pembiayaan secara multi years untuk beberapa proyek strategis yang mencapai Rp125 M. Antara lain pembangunan jembatan penyeberangan Sungai Barito yang menghubungkan antara desa sebesar Rp50 M, mencakup Sikan -Tumpung Laung dengan biaya sekitar Rp25 M dan pembangunan jembatan penyeberangan Sungai Barito menuju Desa Lemo sebagai jalan alternatif menuju Palangkaraya sekitar Rp25 M.
Juru bicara Fraksi Gerakan Keadilan Karya Bangsa Mustafa Joyo Muchtar, mengatakan, terkait dengan proyek multiyears yang telah dianggarkan, pihaknya berharap dalam pelaksanaan proyek menggunakan rekanan yang benar-benar profesional, sehingga proyek selesai tepat waktu dan kualitas terjamin.
Pemerintah bakal memberikan jawaban terhadap pandangan umum dewan pada 21 November mendatang. Tetapi dalam berbagai kesempatan, Bupati Barut Nadalsyah menegaskan, pada periode kedua masa pemerintahannya akan menggenjot infrastruktur, listrik, kesehatan, dan pendidikan. Rancangan APBD Barut 2019 disusun mengacu pada visi dan misi pembangunan daerah 2018-2023. Bertumpu pada percepatan pembangunan daerah sebagai landasan pencapaian agenda pembangunan daerah disinergikan dengan prioritas pembangunan provinsi dan nasional.
“Lima prioritas pembangunan daerah adalah Infrastruktur dan energi, pendidikan dan kesehatan, peningkatan ekonomi masyarakat, sosial, budaya, pariwisata dan lingkungan hidup serta reformasi birokrasi dan tata kedola pemerintah yang baik,” ujar Nadalsyah.
Guna mencapai tujuan dan sasaran dari visi dan misi 2018-2023, yaitu untuk percepatan pembangunan dan peningkatan infrastruktur, maka Pemkab Barut merencanakan pembiayaan dengan mekanisme secara multi years dalam melaksanakan beberapa proyek strategis, dengan rencana biaya keseluruhan sebesar Rp125 miliar.(mel)
Discussion about this post