KALAMANTHANA, Penajam – Penyebab kelangkaan gas elpiji 3 kilogram di Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, mulai terendus. Kuat dugaan, gas untuk warga miskin itu juga dimanfaatkan warga menengah hingga masyarakat mampu.
Dugaan tersebut mencuat dari Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, dan UMKM PPU, Muhammad Sukadi Kuncoro. Dia menduga kelangkaan gas elpiji 3 kilogram itu salah satu penyebabnya adalah karena masih banyak kelompok masyarakat menengah hingga kalangan atas yang menggunakannya.
Akibatnya, pasokan yang sebelumnya sudah diperhitungkan, tersedot ke warga yang tak semestinya. Karena itu, dia menyebutkan kelangkaan gas elpiji 3 kilogram itu salah satunya akibat persoalan distribusi.
“Banyak warga mampu yang membeli tabung elpiji 3 kilogram yang menjadi salah satu penyebab kelangkaan di Kabupaten PPU,” ujar Kuncoro.
Dikatakan Kuncoro seharusnya elpiji 3 kilogram bersubsidi tersebut hanya diperuntukkan bagi masyarakat yang kurang mampu. Tapi kenyataan yang terjadi masih banyak rumah tangga mampu di Kabupaten PPU menggunakan elpiji bersubsisdi tersebut.
Demi mengatasi masalah ini, Disperindagkop UKM Kabupaten PPU akan melayangkan surat ke pihak PT Pertamina Persero untuk menambah kuota elpiji 3 kilogram sesuai dengan pernyataan Bupati Abdul Gafur Mas’ud.
“Tadi pagi saya mendapatkan kiriman WhatsApp dari pihak Pertamina untuk membuat surat terkait permintaan kuota elpiji 3 kilogram untuk Kabupaten PPU dan surat itu tinggal ditandatangani bupati,” lanjutnya.
Sebelumnya Abdul Gafur Mas’ud mengaku sudah mengubungi PT Pertamina terkait kelangkaan elpiji 3 kilogram. Dalam waktu dekat, pihak Pertamina berjanji akan menambah kuotanya. (hr)
Discussion about this post