KALAMANTHANA, Muara Teweh – Penyakit demam berdarah dengue (DBD) yang sedang mewabah di kabupaten tetangga, membuat Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Barito Utara, Kalimantan Tengah, was-was. Instansi ini buru-buru mengeluarkan imbauan kepada masyarakat.
DBD adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus Dengue. Virus ini masuk ke dalam tubuh manusia melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus yang hidup di wilayah tropis dan sub tropis. Korban DBD menderita demam yang disebut sebagai “breakbone fever” atau “bonebreak fever” (demam sendi).
Dalam surat tanggal 23 November 2018, Plt Kepala Dinkes Barut Siswandoyo mengimbau, sehubungan adanya peningkatan kasus DBD dan sebagai upaya menanggulangi serta memutus mata rantai penularan DBD akibat nyamuk aegypti/albopictus, pihaknya mengharapkan seluruh warga memberantas sarang nyamuk melalui 3 M Plus, setiap Jumat pagi di sekitar rumah masing-masing.
Cara 3 M dengan menguras bak mandi secara teratur, menutup rapat tempat penampungan air, mengubur atau mendaur ulang barang-barang bekas yang dapat menampung air hujan, serta membersihkan parit-parit. Sedangkan Plus dengan memakai lotion anti nyamuk, memelihara ikan pemakan jentik, tidur menggunakan kelambu, menanam bunga Lavender, tidak menggantung pakaian di luar lemari, dan memasang perangkap nyamuk.
Dinkes Barut juga membuka kesempatan kepada masyarakat untuk mendapatkan larvasida atau obat tabur jentik/nyamuk. Obat ini dapat diperoleh dari puskesmas dan dinkes, sehingga bisa ditaburkan ke tempat penampungan air. “Waspada, kalau ada orang mengatasnamakan dinkes untuk menawarkan obat tabur jentik dengan memungut biaya,” ujarnya.(mel)
Discussion about this post