KALAMANTHANA, Bogor – Gaduh match fixing melanda Kompetisi Liga 2 memasuki masa krusial. Persita Tangerang pun bakal membentengi pemainnya dari rayuan bandar.
Persita Tangerang merupakan lawan Kalteng Putra pada perebutan tempat ketiga Liga 2 di Stadion Pakansari, Cibinong, Bogor, Selasa (4/12/2018). Pemenang dari pertandingan ini berhak mendapatkan tiket tersisa promosi ke Liga 1.
Direktur Persita, Azwan Karim, tak secara langsung menyebut pemainnya akan dikawal dari pendekatan bandar pengatur skor. Dia menyebutnya secara halus, yakni menyiapkan pemainnya dengan cara khusus di luar soal teknik dan strategi tim.
Kekhawatiran terhadap rayuan bandar itu makin tercium dari pernyataan Azwan Karim berikutnya. Dia bilang, pihaknya akan membentuk tim khusus untuk memantau dan menjaga pertandingan sehingga meminimalisir hal-hal yang tak diinginkan.
Azwan mengaku tidak mencurigai soal isu pengaturan skor yang saat ini marak di Liga 2. Tapi, dia tetap mewaspadai hal tersebut.
“Kami tidak mencurigai. Tapi kami harus mewaspadai tindak-tanduk dan hal yang perlu diwaspadai. Intinya itu,” ujar Azwan.
Menurutnya, harus ada pengawasan, mulai dari pangkalnya, yakni penugasan wasit harus yang terbaik. Lalu, di lapangan pun pihaknya akan menurunkan satgas khusus buat menjaga agar tak terjadi penyusupan di kubu Persita.
Azwan menegaskan Persita sejauh ini tidak pernah terlibat dengan mafia sepak bola. Karena itu, tim asuhan Wiganda Saputra akan berjuang habis-habisan di laga esok hari.
Direktur klub itu juga enggan berkomentar banyak soal penunjukan wasit yang akan mempin laga kontra Kalteng Putra. “Kalau soal wasit kita lihat di lapangan saja, saat dia memimpin,” ujar mantan Sekjen PSSI tersebut.
Soal bandar, dia mengaku sudah menelusurinya. “Tapi tim ini tidak seperti itu. Kami semuanya mau berjuang untuk berlaga di Liga 1 musim depan,” tambahnya. (ik)
Discussion about this post