KALAMANTHANA, Palangka Raya – Puskesmas memiliki program-program di antaranya Kesehatan Ibu dan Anak (AKI) dan Keluarga Berencana (KB). Pelaksanaan kegiatan pokok Puskesmas diarahkan kepada keluarga sebagai satuan masyarakat terkeçil. Di sini pentingnya peran Puskesmas dalam mensukseskan program KB, termasuk pemakaian KB Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP).
Untuk itulah Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Kalimantan Tengah menggelar kegiatan Orientasi Kesehatan Reproduksi dan Peningkatan Kesertaan ber-KB Metode MKJP bagi tenaga program dan tenaga kesehatan kabupaten/kota se-Kalimantan Tengah di Hotel Luansa Palangka Raya, 6-7 Desember 2018.
“BKKBN harus lebih banyak berbuat diantaranya dengan melakukan penyuluhan betapa berfaedahnya ber-KB melalui MKJP,” kata Plh Kepala Perwakilan BKKBN Kalteng Uwanfrid.
KB adalah sebuah program menurunkan angka kelahiran, meningkatkan kesehatan ibu dan anak, sehingga keluarga dapat lebih mudah mewujudkan keluarga berkualitas, yaitu keluarga sejahtera, sehat, maju, mandiri, memiliki jumlah anak yang ideal.
Pemakaian MKJP memiliki banyak keuntungan, baik dilihat dari segi program, maupun dari segi sisi akseptor, disamping mempercepat penurunan TFR, penggunaan kontrasepsi MKJP juga lebih efisien karena dapat dipakai dalam waktu yang lama serta lebih aman dan efektif.
Tenaga kesehatan dan tenaga program ikut mengambil bagian dan berperan penting dalam membumikan penggunaan KB MKJP atau kontrasepsi jangka panjang. Metode ini dinilai sangat efektif dalam menekan angka drop out dan unmet-need KB.
Dalam pemberian konseling dan pelayanan KB berkualitas diharapkan dapat meningkatkan kesertaan KB khususnya MKJP. Namun outputnya belum optimal. Sementara tingkat putus pakai pada kontrasepsi lUD dan implant waktu lima tahun terakhir fluktuatif, tingkat putus pakai pada kontrasepsi IUD dan Implant dari 9,9 persen pada 2007 menjadi 5,7 persen pada 2012. Sedangkan implant justru meningkat dari 5,7 persen menjadi 7,9 persen.
KB MKJP adalah salah satu program KB yang memiliki efektifitas dan efesien tinggi untuk menekan angka kelahiran dan meningkatkan kesehatan ibu, sehingga bisa mewujdkan keluarga sehat, bahagia, sejahtera dan madani.
Sosialisasi dan penyuluhan harus digalakkan. Pasalnya pelayanan KB berbasis masyarakat adalah pelayanan tanpa biaya. Ini artinya palayanan KB ditanggung sepenuhnya oleh BPJS melalui Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN). (tva)
Discussion about this post