KALAMANTHANA, Penajam – Karena kurang maksimalnya Badan Keuangan dalam menghimpun Pendapatan Asli Daerah melalui pajak dan retribusi, kini pemerintah daerah kembali mewacanakan pemisahan dua instansi tersebut yang dulunya merupaka Dinas Pendapatan Daerah (Dispenda) dan BPKAD.
Sekretaris Daerah Kabupaten PPU Tohar saat dikonfirmasi , Kamis (13/12) mengatakan keberadaan Dispenda, sebagai instansi yang menghimpun PAD dihapuskan dan dileburkan ke dalam Badan Keuangan (BK) Kabupaten PPU pada akhir 2016. Bersama dengan Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD), instansi itu digabungkan menjadi satu organisasi perangkat daerah (OPD), setelah terbitnya Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah.
“Dengan digabungnya keuangan dengan pendapatan, maka pendapatan tidak optimal berdasarkan evaluasi kita, jika dibandingkan ketika berdiri sendiri-sendiri,”kata Tohar.
Karena itu, menurut Tohar, pihaknya akan meninjau kembali untuk memisahkan antara keuangan dengan pendapatan dan berdiri sendiri-sendiri agar bisa mendongkrak PAD terutama pajak dan retribusi.
Perlu diketahui anggota Komisi I DPRD PPU Sariman pernah menyampaikan bahwa untuk mengatasi krisis keuangan perlu badan khusus untuk mendongkrak PAD. Tatapi peningkatan PAD akan sulit meningkat karena saat ini tidak ada OPD yang menangani yang ada hanya dalam bentuk bidang di Badan keuangan.
“Saya menginginkan OPD khusus untuk menangani PAD, khususnya dari sektor pajak dan retribusi,” katanya.
Dikatakan Sariman semua potensi pajak maupun restribusi bisa dioptimalkan melalui OPD tersebut, dalam hal bisa mengoptimalkan pendapatan. “Ke depan harapan saya agar OPD baru diadakan,” lanjutnya.
Sariman menambahkan dirinya juga telah menyampaikan hal tersebut kepada Bupati PPU terpilih Abdul Gafur Mas’ud (AGM) untuk menghidupkan kembali OPD tersebut.
“Data yang masuk ke BK tidak jelas. Kalau data saja tidak jelas, bagaimana bisa meningkatkan pendapatan,” paparnya.
“Bagaimana mungkin pendapatan kita bisa meningkat jika yang menangani hanya seorang kabid (kepala bidang), tentu tidak akan mampu. Dulu itu Dispenda ada, maka dari itu saya mengharapkan Dispenda dihidupkan kembali,” pungkasnya. (hr)
Discussion about this post