KALAMANTHANA, Muara Teweh – Tampaknya kasus yang membelit Kepala Desa Mampuak I, Bobi, di Kabupaten Barito Utara, Kalimantan Tengah, belum berakhir begitu saja. Bupati Barut Nadalsyah mengaku belum mendapat laporan tentang ulah anak buahnya, tetapi sang kades pasti akan dipanggil.
Hal ini dikatakan Bupati Nadalsyah saat ditanya wartawan tentang apakah ada sanksi terhadap sang kades, Jumat (21/12/2018) pagi. “Dari Dinas Sosial PMD belum ada laporan. Saya akan minta mereka membuat laporan. Untuk sementara saya tidak bisa berandai-andai. Apakah dia dengan calon istrinya atau dengan siapa. Kita tidak berani berandai–andai. Pasti akan dipanggil, pasti itu,” tegas Nadalsyah.
Kasus Kades Mampuak I Bobi menjadi ramai dan viral, setelah terjaring razia polisi dalam operasi cipta kondisi, Selasa (18/12) malam di penginapan R, Jalan Yetro Sinseng di Muara Teweh, ibukota Kabupaten Barito Utara. Kades berwajah lumayan ini, tertangkap basah berdua dalam kamar penginapan dengan seorang janda cantik dan bahenol, yang belakangan diakuinya sebagai calon istrinya.
Akibat tidak bisa memperlihatkan surat nikah atau pun surat sah lainnya yang menunjukkan mereka berdua benar-benar suami-istri, Boby dan sang janda idaman digelandang ke Mapolres Barut untuk menjalani pendataan dan pembinaan. “Dari dua pasangan yang dirazia di penginapan, salah satunya adalah kades di Barut,” kata Kepala Satuan Reskrim Polres Barut, AKP Samsul Bahri, saat memberikan keterangan kepada wartawan mengenai hasil operasi cipta kondisi.
Merasa dirugikan akibat pemberitaan, Boby bersama kakaknya Nurlela mengklafikasi berita tentang dirinya di semua media massa. Ia memastikan wanita yang bersamanya merupakan calon istrinya. Dia pun menyebut, tidak ada permasalahan hukum yang dilakukannya.
“Baru saja calon istri saya tiba untuk bertamu, Selasa (18/12), lalu ada razia yang dilakukan oleh Polres Barut,” terang Bobi, Kamis (20/12). Keterangan Bobi ini diperkuat oleh kakak kandungnya, Nurlela.
Bobi mengatakan, telah menjelaskan kepada polisi soal pertemuannya dengan calon istri di tempat penginapan, sehingga tidak lama berselang dia sudah diperbolehkan pergi dari Mapolres Barut. “Jadi kejadiannya tidak seperti yang disebut di sejumlah media massa. Ini saya luruskan karena berdampak terhadap pribadi saya,” sebut orang nomor satu di Desa Mampuak I ini.
Bobi menambahkan, pertemuannya dengan calon istri, sama sekali tidak ada sangkut-paut dengan dengan pemerintah desa. Dia pun menyanggah sejumlah suara sumbang di media sosial yang mengait-ngaitkan dengan Dana Desa (DD). Bahkan, setelah berpisah dengan istri, dirinya hidup dalam kondisi pas-pasan. Tidur pun di kantor desa dan kadang menumpang di rumah camat. “Ini masalah pribadi, jangan dihubungkan dengan pemerintah desa,” tukasnya dengan suara tegar. (mel)
Discussion about this post