KALAMANTHANA, Penajam – Pembangunan di Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, harus sesuai dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2018-2023 atau sesuai dengan visi, misi, dan program Bupati serta Wakil Bupati PPU Abdul Gafur Mas’ud dan Hamdan.
Bupati PPU mengatakan visi misinya hanya ada tiga, yaitu infrastruktur, kesehatan dan pendidikan. Untuk infrastruktur pihaknya akan memprioritaskan jalan dan tahun ini pihaknya akan membahas pembangunan irigasi di Kecamatan Babulu.
“Kita mengkoneksikan irigasi dengan Sungai Telake di Kabupaten Paser agar semua sawah di PPU bisa terairi dengan baik,” kata AGM di sela-sela penyerahan DPA kepada SKPD, Jumat (4/1/2018).
Selain itu AGM menambahkan PPU merupakan tanah yang berkah, punya lahan persawahan, ada lahan perkebunan khususnya sawit, maupun tambang batubara dan migas. Karena itu, demi meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) pihaknya akan mengotimalkan pertanian, salah satunya akan membuat pengolahan beras melalui Perusda Benuo Taka.
Menurut AGM, pembanguan pengolahan beras tersebut tentu ada efek sampingnya di mana ketika padi meningkat atau beras meningkat ketika panen petani harus ada tempat ketika menjual.
“Selama ini saya melihat bahwa yang mengambil beras kita rata-rata tengkulak di Banjarmasin. Ini harus kita cegah dan mengubah agar perputaran uang kita hanya di seputar PPU saja,” lanjutnya.
Jika uang berputar hanya di PPU tentu akan meningkatkan PAD. Kalau dihitung satu kali panen satu hektar bisa mendapatkan 5 ton beras, maka total uang yang didapat petani padi di seluruh Penajam Paser Utara bisa mencapai Rp750 milliar.
“Bayangkan saja jika bisa mendapatkan pajak dari Rp 750 milliar tersebut. Kalau 10 persennya kita bisa mendapatkan pajak Rp75 milliar jika panennya hanya sekali dalam setahun. Itu baru pertanian, belum PAD dari sektor lainnya. Bandingkan dengan Perusda sekarang yang hanya bisa Rp500 juta pertahun,” pungkasnya. (hr)
Discussion about this post