KALAMANTHANA, Muara Teweh – Hujan semalaman yang mengguyur Kabupaten Barito Utara, Kalimantan.Tengah, sekitar.8 jam, Selasa (8/1) mulai pukul 21.00 WIB sampai Rabu (9/1/2019) pagi, membuat beberapa wilayah terendam banjir.
Seperti diruas Jalan Negara Muara Teweh-Banjarmasin kilometer 27 terendam banjir bandang, akibat meluapnya Sungai Sikui (anak Sungai Teweh) di wilayah Desa Sikui, Kecamatan Teweh Baru.
Banjir merendam ruas jalan negara itu dan rumah warga dengan ketinggian air sekitar 0,5 meter sampai 1,5 meter. Banjir di jalan negara atau di sekitar kawasan pasar Desa Sikui itu, terpantau mencapai sepanjang 500 meter dan rumah warga yang berada di kanan dan kiri jalan terendam banjir setinggi lutut orang dewasa.
Banjir mengakibatkan gangguan arus transportasi darat dari Muara Teweh ke luar daerah dan sebaliknya. Akibatnya terjadi antrean panjang baik sepeda motor maupun mobil dan truk.
Menurut salah satu warga desa Sikui, Hartoyo, kalau hujan terus erjadi maka kondisi air diperkirakan naik dan arusnya deras hingga merendam rumah warga dan jalan akses keluar daerah.
“Banjir ini biasanya tidak lama antara 4-5 jam kemudian sudah surut, namun telah mengganggu aktivitas masyarakat dan anak sekolah, bahkan sekolah terpaksa ditunda hingga jam 10.00 Wib nanti, sambil melihat banjir surut,” ujar Hartoyo yang juga menjabat Kepala SMAN 1 Teweh Baru di Desa Sikui.
Akibat diguyur hujan semalam suntuk, mengakibatkan sebagian wilayah di sekitar Muara Teweh terendam banjir. di antaranya jalan Ahmad Yani persis di depan kantor Perikanan, belakang Bappeda, dan jalan Ronggolawe. Sehingga membuat aktivitas masyarakat tidak terganggu.
Sementara di Kelurahan Jingah, Kecamatan Teweh Baru, akibat derasnya hujan mengakibatkan banjir akibat drainase tidak berfungsi dan pembuangan air terlalu kecil di lokasi RT 3 Kelurahan Jingah, persis di rumah mantan lurah Jingah bapak badarudin. Menurut Lurah Jingah Ali Wardana, jumlah rumah yang tergenang air sebanyak lima buah rumah.
“Kami dua kali mengusulkan agar dibuat gorong-gorong yang memadai, karena gorong-gorong yang ada hanya swadaya masyarakat dan masyarakat berharap kiranya pihak pemda sesegera mungkin membantu pembuatan pembuangan air yang cukup untuk pengeringan wilayah genangan air,” ucap Ali Wardana, Rabu pagi. (mel)
Discussion about this post