KALAMANTHANA, Palangka Raya – Kepala Dinas Kesehatan Kalteng Suyuti Syamsul mengatakan, Gubernur Kalteng Sugianto Sabran telah mengintruksikan pihaknya agar dapat menangani pengobatan penderita obesitas Titi Wati secara komprehensif dan tidak membebankan sepeserpun biaya kepada pihak keluarga.
“Makanya saya sudah melakukan kordinasi dengan semua instansi yang nantinya ikut terlibat menangani Titi. Untuk yang sifatnya teknis kesehatan akan diserahkan ke RS Doris yang nantinya akan membentuk tim,” kata Suyuti di Palangka Raya, Kamis (10/1/2019).
Suyuti tak memungkiri, untuk kasus Titi, memang butuh waktu mempersiapkan fasilitas penunjang lain yang dibutuhkan, seperti menyediakan tempat tidur yang bisa menampung bobot Titi dan membuat kereta dorong khusus, sebelum dievakuasi ke RS.
Enam tim dokter digestive dari salah satu RS di Bali, akan membantu secara sukarela untuk melakukan operasi bariatrik, yang bertujuan menurunkan berat badan Titi. Operasi ini akan membuat perubahan dalam sistem pencernaan, sehingga membatasi asupan makanan dan menurunkan penyerapan kalori.
Namun satu hal yang perlu dicatat, jikapun Titi nanti mau dievakuasi ke RS, harus untuk dilakukan operasi digestive, bukan hanya untuk mengatur pola makan Titi. Pasalnya, walau Titi setuju jika dilakukan operasi tapi tidak ada persetujuan keluarga, terutama suami, operasi tidak bisa dilaksanakan.
Alasan lain, Titi masih mempertimbangkan untuk dibawa ke RS, karena jika anak semata wayangnya harus menemani dirinya, tidak ada yang mengurus sang ibu di rumah yang sudah pikun. Tetapi dinas sosial akan mengambil alih mengurus ibunya.
“Intinya sekarang, apakah Ibu Titi dan keluarga, mau tidak, ibu Titi dioperasi, karena pihak keluarga mengganggap ibu Titi baik-baik saja dan tidak perlu dilakukan operasi. Tapi semua biaya pengobatan gratis. Begitu juga untuk biaya hidup keluarga di RS, juga akan disiapkan,” imbuhnya. (tva)
Discussion about this post