KALAMANTHANA, Muara Teweh – Kepercayaan para karyawan terhadap pimpinan PT Berjaya Agro Kalimantan (BAK) sampai di titik nadir. Sekitar 50 orang karyawan memilih tetap bertahan di kantor perwakilan Muara Teweh, Kabupaten Barito Utara, Kalimantan Tengah, Kamis (17/1/2019), karena khawatir aset ini dijual oleh manajemen.
Mereka bertekad menjaga aset perusahaan di Muara Teweh, sedangkan yang lainnya mengawasi aset yang bertebaran di Camp Kamawen, Kecamatan Montallat. “Kami bagi tugas, sebagian besar tetap di Kamawen, sedangkan yang sudah turun ke Muara Teweh bertugas menjaga kantor ini, supaya tidak dipindahtangankan,” kata seorang karyawan senior, Darmawandi didampingi Sudi kepada wartawan.
Menurut Darmawandi, mereka sudah tiga malam bertahan di kantor PT BAK Perwakilan Muara Teweh. Selama berada di sini, tak pernah sekalipun jajaran manajemen, apalagi Direktur Utama, Ediko Kok, menghubungi para karyawan. “Kami bertahan dengan bantuan makanan dari kawan-kawan,” ucap dia.
Sekretaris SPSI Kabupaten Barut, Simanihuruk, sempat mendatangi para karyawan dan menginformasikan bahwa masalah karyawan dan PT BAK telah dilaporkan ke tingkat provinsi, karena masalah ini tidak bisa lagi ditangani di tingkat kabupaten. Kini tinggal menunggu Disnaker dan SPSI Kalteng turun mengecek masalah di Barut.
“Kami terus menunggu penjelasan dari pemerintah. Jika masalah semakin berlarut-larut, karyawan makin susah mencari makan. Sampai hari ini belum ada kejelasan dan kepastian, kapan PT BAK membayar tunggakan gaji dan THR karyawan. Kami hanya minta pembayaran direalisasikan,” katanya.(mel)
Discussion about this post