KALAMANTHANA, Muara Teweh – Jeritan pilu sekitar 400 karyawan PT Berjaya Agro Kalimantan (BAK), akibat tunggakan pembayaran gaji berbulan-bulan, direspon Pemprov Kalimantan Tengah. Wakil Gubernur Habib H Said Ismail, langsung turun ke Muara Teweh untuk mengecek dan mendengar sendiri masalah yang sedang terjadi, Jumat (18/1) petang.
“Saya datang ke sini terkait laporan-laporan masyarakat di media sosial. Apa pun berita-berita di medsos, saya perhatikan dan saya teliti. Andaikata benar, saya melakukan pengawasan, sekaligus menggali informasi-informasi. Saya datang ke sini menyangkut ketenagakerjaaan di Kabupaten Barut,” ujar Said Ismail kepada wartawan.
Menurut Habib, ada masalah menyangkut tidak dibayarnya gaji karyawan di salah satu perusahaan perkebunan di Barut, selama tiga bulan. Dan informasi yang diterimanya, perusahaan mau membayar gaji para karyawan, tetapi meminta karyawan bekerja dahulu.
Ia memastikan, mediasi lanjutan akan berlangsung di Palangkaraya 22 Januari nanti. Pemprov Kalteng mengharapkan kehadiran pihak-pihak terkait untuk menggali fakta sebenarnya. Ini bisa menjadi masukan untuk dinas-dinas terkait. “Saya mungkin bisa menginstruksikan langkah-langkah apa yang harus diambil sebagai solusi terbaik di antara kedua pihak. Agar tidak ada yang merasa dirugikan. Pemprov berusaha menjaga netralitas, tidak ada tendensi apapun dan tidak bersikap subyektif,” sebut dia.
Ia menambahkan, jika para karyawan tidak mau bekerja dan ini merupakan keputusan bersama, mereka tidak boleh melakukan sesuatu yang merugikan. Sebaliknya perusahaan jika pailit, wajib melepas aset dan hasilnya untuk membayar gaji karyawan.(mel)
Discussion about this post