KALAMANTHANA, Muara Teweh – Beredarnya video amatir pacaran kelewat batas di Taman Lampion tidaklah aneh. Banyak yang menjadikan taman itu arena pacaran yang ugal-ugalan. Tak percaya? Simak saja pengakuan pria “hidung belang” ini.
Dodon namanya. Tentu, bukan nama sebenarnya. Dia bukan tokoh fiktif. Usianya 30 tahun. Di tengah darah muda seperti itu, Dodon tak keberatan berbagi kisah ulahnya di Taman Lampion di Muara Teweh, Barito Utara, Kalimantan Tengah.
“Saya pernah membawa selingkuhan ke Taman Lampion. Situasi di sana memang sepi dan pengawasan kurang sehingga kita bisa leluasa berduaan. Saya sudah beberapa kali ke sana dan aman-aman saja. Namanya orang pacaran, ya selalu mencari tempat sepi,” beber lelaki dari daerah pinggiran Muara Teweh itu, Senin (28/1/2019).
Bahkan menurut Dodon, lokasi pacaran yang strategis bukan hanya di Taman Lampion, tetapi beberapa lokasi lain dalam kota Muara Teweh yang notabene terhitung milik pemerintah yang kurang pengawasan. “Kita TST (tahu sama tahu) sajalah, lokasi-lokasi itu sudah menjadi pengetahuan umum. Apalagi malam hari di situ gelap gulita,” ucap pria berwajah ganteng ini.
Taman Lampion di Jalan Wirapraja, Kelurahan Melayu, Kecamatan Teweh Tengah, Kabupaten Barito Utara, yang dibangun dari uang rakyat itu memang kurang diawasi. Akibatnya orang bisa berbuat semaunya. Pasangan muda menjadikan tempat ini lokasi pacaran, tetapi adegan yang terlihat kelewat batas alias tidak senonoh, seperti rekaman video amatir, berdurasi 30 detik yang bereder di kalangan wartawan.
Sepasang muda-mudi sedang bercumbu dengan adegan yang hanya pantas dilihat usia 17 tahun ke atas. Tampak sesekali mereka melihat situasi sekitar. Kemudian adegan mesra berlanjut. Ironisnya lagi, diduga pasangan ini beraksi pada pagi hari, sekitar pukul 08.00-09.00 WIB, saat warga sekitar sedang sibuk bekerja. (mel)
Discussion about this post