KALAMANTHANA, Muara Teweh – Penutupan Lokalisasi Merong atau Lembah Durian di Km 3,5 Jalan Muara Teweh-Puruk Cahu, tinggal ketuk palu. Guna mengantisipasi ekses penutupan lokalisasi, Wakil Ketua DPRD Barito Utara, Kalimantan Tengah, Acep Tion, mengharapkan Satuan Polisi Pamong Praja tidak hangat-hangat tahi ayam, tetapi rutin melaksanakan razia ke penginapan maupun hotel-hotel di daerah ini.
Acep menegaskan, razia rutin bertujuan mengantisipasi kemungkinan praktek prostitusi justru masuk ke dalam kota Muara Teweh. Hal ini bisa mengancam kondisi sosial kemasyarakatan, khususnya bagi generasi muda.
“Kami harapkan Satpol PP Barut membuat program kerja operasi atau razia rutin ke penginapan dan hotel,” kata legislator asal PAN ini kepada wartawan, Selasa (29/1/2019) di Muara Teweh.
Begitu pula di kawasan-kawasan rawan prostitusi liar, seperti di kawasan Water Front City (WFC), DPRD menilai perlu segera pemasangan lampu-lampu sehingga malam hari menjadi terang. Sehingga kawasan bisa berubah menjadi salah satu tempat yang menyenangkan bagi semua komponen warga.wan tersebut.
Acep membenarkan, saat rapat dengar pendapat (RDP) menjelang pengajuan Raperda Penanggulangan Prostitusi dan Perbuatan Asusila, Kepala Satpol PP dan Damkar Kabupaten Barut, Aprin Siaga Dahan, telah membeberkan beberapa kendala di institusinya. Guna menunjang tugas Satpol PP, maka DPRD merasa perlu dianggarkan dana pengadaan mobil patroli buat satpol PP dalam APBD.(mel)
Discussion about this post