KALAMANTHANA, Muara Teweh – Kabupaten Barito Utara, Kalimantan Tengah, diguncang gempa magnitude 3,5 SR, tidak berpotensi tsunami, Kamis (31/1/2019) pagi. Data ini langsung disampaikan oleh Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG).
Tetapi sampai Kamis petang di dunia maya dan pembicaraan lisan, masih saja beredar hoaks seolah-olah guncangan berasal dari blasting (meledakkan) di area tambang. Perusahaan tambang yang disebut-sebut melakukan blasting adalah PT Suprabari Mapanindo Mineral (SMM).
Data BMKG menyebutkan gempa terjadi pukul 09:38:45 WIB dengan kedalaman 10 kilometer. Pusat gempat berada di darat, tepatnya 12 kilometer utara Muara Teweh, Kalimantan Tengah. Titik koordinat gempa berada di 0.83 Lintang Selatan (LS) dan 114.88 Bujur Timur (BT).
Tidak semua warga dalam kota Muara Teweh merasakan getaran gempa, sehingga aktivitas tetap berjalan seperti biasa. Tetapi para ASN di Sekretariat DPRD Kabupaten Barut sempat berhamburan keluar ruangan, saat gempa terjadi. Data yang dihimpun KALAMANTHANA, getaran gempa sempat dirasakan warga di beberapa desa, Kecamatan Teweh Tengah dan Teweh Selatan. “Ada getaran sekitar tiga sampai lima detik,” ujar Yanti, seorang karyawan swasta.
Seorang warga bernama Wulan Pos, memosting di akun fb bahwa getaran yang terjadi di Muara Teweh sekitar pukul 09.45 WIB, ada yang bilang disebabkan peledakan di area tambang PT SMM di Sekako. “Itu hoaks, karena kalau peledakan pasti yang mengambil vedio langsung pingsan di tempat. Blasting di PT SMM biasanya berlangsung pukul 12.00 WIB-13.00 WIB. Suami saya bekerja di sana. Mohon jangan menyebarkan berita hoaks,” ujar Wulan yang juga memosting video blasting di area PT SMM.(mel)
Discussion about this post