KALAMANTHANA, Penajam – Bupati Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Abdul Gafur Mas’ud, melakukan audiensi dengan manajemen PT Waskita Toll Road terkait keberlanjutan progres pembangunan Jembatan Tol Teluk Balikpapan di Jakarta, Rabu (6/2).
Tak sendirian, AGM didampingi sejumlah pejabat Pemkab PPU lainnya. Terlihat Asisten Ekonomi dan Pembangunan Ahmad Usman, Tenaga Ahli Bidang Ekonomi dan Pembangunan Rasyid beserta Kepala Bagian Pembangunan Nicko Herlambang ikut mendampingi AGM.
Bupati AGM menyampaikan maksud kedatangannya adalah untuk mengetahui sejauhmana progress pembangunan jembatan Tol Teluk Balikpapan (TTB). Selain itu, Gafur juga mempertanyakan beberapa hal terkait pembangunan Tol Teluk Balikpapan (TTB), di antaranya mengenai investasi (saham) termasuk tugas dan tanggung jawab para pemegang saham, dukungan dari pemerintah pusat, target rampungnya proyek jembatan, dan bagaimana perhitungan investasi yang ada.
“Saya ingin jembatan Tol Teluk Balikpapan ini benar-benar terbangun. Karena ini ini merupakan wujud konektivitas wilayah yang ada di Kalimantan Timur. Selain itu, keberlanjutan progres pembangunan jembatan Tol Teluk Balikpapan ini merupakan beban bagi saya kepada masyarakat yang sering sekali mempertanyakan jadi atau tidaknya jembatan tersebut dibangun. Jika jembatan Tol Teluk Balikpapan tersebut rampung dibangun maka hal ini menjadi bukti keseriusan saya dalam melanjutkan pembangunan infrastuktur di kabupaten Penajam Paser Utara,” terang Gafur.
Menanggapi pertanyaan Bupati PPU, Direktur Utama PT Waskita Toll Road Herwidiakto menjelaskan beberapa hal terkait progres pembangunan jembatan Tol Teluk Balikpapan ini. Di antaranya, mengenai data umum perencanaan dan data administrasi proyek pembangunan Tol Teluk Balikpapan.
Herwidiakto menjelaskan, sesuai kesepakatan yang telah ditetapkan terkait panjang trase jembatan sejauh 11,75 Km (main road dan full simpang susun) dengan estimasi biaya sebesar Rp15,49 triliun. Pendanaan pembangunan jembatan Tol Teluk Balikpapan ini dilakukan secara konsorsium antara PT Waskita Toll Road dengan Pemprov Kaltim, dalam bentuk PT Tol Teluk Balikpapan, yang terdiri dari Waskita Toll Road sebagai lead formnya, kemudian konsorsiumnya adalah PT Kaltim Bina Sarana Konstruksi (Pemprov Kaltim), Perusda Benuo Taka (PPU) dan Perusda Komaba (Balikpapan). Dimana, bentuk kesepakatan, seluruh pihak juga telah menyetujui penyetoran modal awal dalam konsorsium, yakni 60 persen dari PT Waskita Tol Road, 20 persen dari Pemprov Kaltim, 15 persen dari PPU dan 5 persen dari Balikpapan.
“Untuk diketahui, progres pembangunan jembatan Tol Teluk Balikpapan pada saat ini sudah berada dalam tahap pra kualifikasi dan diharapkan Juni 2019 ini sudah dapat ditunjuk pemenang lelang investasi tersebut,” jelas Herwidiakto.
Pada kesempatan tersebut, Direktur Keuangan PT Waskita Toll Road Jefrides juga menegaskan bahwa proyek pembangunan jembatan Tol Teluk Balikpapan ini masuk kategori layak secara ekonomis, teknis dan finansial sehingga tidak perlu lagi ada keragu-raguan dalam pembangunan Tol Teluk Balikpapan ini.
Sebagai informasi, dengan adanya jembatan Tol Teluk Balikpapan ini, di samping untuk mempermudah transportasi utama, jalur itu juga dianggap sebagai salah satu prasarana ekonomi yang sangat penting untuk meningkatkan mobilitas manusia, barang, dan modal di Kalimantan Timur. Artinya, jembatan Tol Teluk Balikpapan ini akan menjadi ikon dan penentu masa depan pembangunan masyarakat Kalimantan Timur. (adv/hms5/hr)
Discussion about this post