KALAMANTHANA, Muara Teweh – Bukan hanya dengan para karyawan, bahkan terhadap pemerintah pun, manajemen PT Berjaya Agro Kalimantan (BAK) berulah. Saat ditunggu rapat dengan Bupati Barito Utara Nadalsyah, Selasa (12/2/2019) pagi, tak satu pun jajaran manajemen perusahaan itu nongol.
Sumber terpercaya di lingkungan Pemkab Barut, mengatakan rapat yang digelar di gedung DPRD itu bertujuan baik, karena Bupati Barut Nadalsyah ingin masalah cepat selesai. Bahkan bupati bersedia secara pribadi mencari dana talangan untuk membayar sebagian gaji karyawan.
Tetapi dari pihak manajemen tidak ada yang hadir. Diduga ada dua alasan ketidakhadiran manajemen PT BAK Muara Teweh. Pertama, mereka merasa minder karena harus berhadapan dengan bupati dan jajaran petinggi daerah lainnya. Mungkin mereka menganggap itu porsi bos besar, Ediko Kok. Kedua, mereka memang ingin lepas dari tanggungjawab, karena masalah kian membesar dan meruncing.
Berhubung manajemen PT BAK absen, rapat tetap berlanjut sampai Nadalsyah berangkat ke Desa Haragandang, sekitar pukul 11.00 WIB. Peserta rapat selain bupati, antara lain Ketua DPRD Set Enus Yuneas Mebas, Kadis Pertanian Setia Budi, Kadis Nakertranskop dan UKM Tenggara Teweng, dan Kepala Satpol PP Aprin Siaga Dahan.
Apa hasil rapat tertutup itu? Ketua DPRD Barut Set Enus menolak memberikan jawaban detail. “Singkatnya, ada rencana jangka pendek dan jangka panjang. Kangka pendek, kalau pemerintah meminta karyawan untuk pulang, harus disediakan beras dan sembako kebutuhan hidup mereka, sampai masalah ini bisa diselesaikan. Itu yang harus dibicarakan dengan pihak perusahaan,” ucap dia kepada KALAMANTHANA, Selasa siang.(mel)
Discussion about this post