KALAMANTHANA, Muara Teweh – Banjir yang melanda beberapa wilayah dataran rendah di Muara Teweh, ibukota Kabupaten Barito Utara, Kalimantan Tengah, mulai surut.
Tetapi air masih menggenangi daerah langganan banjir, termasuk dua ruas jalan, yakni Jalan Imam Bonjol dan Merak di Kelurahan Melayu, sehingga tidak bisa dilintasi kendaraan khususnya sepeda motor.
Pantauan KALAMANTHANA, Kamis (14/2/2019) sekitar pukul 14.30 WIB, Jalan Imam Bonjol masih ditutup, karena ketinggian air berkisar 20-40 cm. Tetapi beberapa kendaraan jenis pick-up dan truk nekat menerobos banjir di daerah ini. “Setelah dua hari pasang, hari ini air mulai surut,” ujar Rofik, warga Jalan Imam Bonjol.
Begitu pula di Jalan Merak, Dinas Perhubungan memasang tanda larangan sehingga tidak ada kendaraan berani melintas. Beberapa pemilik kios dan warung di wilayah ini, terlihat mulai membersihkan sisa-sisa sampah yang terbawa banjir. “Mumpung banjir mulai surut, kami bersihkan sampah-sampah,” kata warga bernama Elly.
Seperti fenomena banjir tahun-tahun sebelumnya, jika di wilayah atas ke arah hulu Sungai Barito, air mulai surut, sebaliknya warga di wilayah bawah arah hilir justru harus bersiaga, karena banjir bakal datang. Wilayah hilir Sungai Barito yang menjadi daerah langganan banjir antara lain Desa Butong, Buntok Baru, Kamawen, Tumpung Laung, sampai masuk ke wilayah Kabupaten Barito Selatan, karena wilayah-wilayah terseut berada di dataran rendah.(mel)
Discussion about this post