KALAMANTHANA, Muara Teweh – Sejatinya elpiji tiga kilogram diproduksi untuk konsumsi warga miskin. Tetapi faktanya di Kabupaten Barito Utara, Kalimantan Tengah, barang subsidi ini justru menyusahkan konsumennya. Harga per tabung sudah menembus Rp55 ribu, kondisi Jumat (22/2/2019).
Para konsumen mendengarkan alasan dari penjual, harga elpiji tiga kg naik gila-gilaan lantaran barangnya langka. “Seminggu ini, sulit membeli elpiji tiga kg. Barangnya hampir tidak ada. Kalau pun ada, harganya selangit bisa sampai Rp55 ribu per tabung,” ujar warga bernama Susilawati, Jumat (22/2/2019).
Menurut Susilawati, warga miskin konsumen elpiji tiga kg berharap Pemkab Barut melalui Dinas Perdagangan dan Pasar turun tangan mencari solusi supaya harga gas elpiji tiga kg kembali normal, sesuai dengan harga subsidi yang ditetapkan pemerintah.
Pedagang gas elpiji tiga kg di Muara Teweh, Maya, mengatakan kini para pedagang dibatasi untuk mendapatkan gas elpiji tabung tiga kg. Jika sebelumnya pedagang biasmendapatkan 15-20 tabung elpiji isi tiga kg dari distributor, saat ini dibatasi hanya mendapatkan empat tabung gas.
Selain jatah berkurang, sambung Maya, harga dari distributor relatif mahal mencapai Rpribu sampai dengan Rp29 ribu per tabung. Akibatnya para pedagang menjual dengan harga lebih mahal lagi. Seperti harga untuk luar kota mencapai 55 ribu per tabung. “Kami menjual lebh mahal, karena harga dari distributor sudah tinggi,” katanya.(mel)
Discussion about this post