KALAMANTHANA, Tamiang Layang – Pemerintah Kabupaten Barito Timur (Bartim), Kalimantan Tengah melalui Tim Pengawasan Aliran Kepercayaan dan Aliran Keagamaan Dalam Masyarakat (Pakem). melaksanakan ikrar kebangsaan dan kerukunan umat beragama untuk Pemilu Legislatif (Pileg) dan Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019. Tim Pakem merupakan unsur dari TNI, Polri, Kesbangpol, Kementerian agama dan FKUB.
Pelaksanaan ikrar kebangsaan dan kerukunan umat beragama tersebut dilaksanakan di gedung pertemuan umum Mantawara dengan bersama-sama membacakan ikrar kebangsaan. Kegiatan dihadiri langsung oleh Bupati Bartim Ampera AY Mebas, Wakil Bupati, FKPD, OPD terkait, Lurah dan Kades se Bartim, tokoh agama serta tokoh masyarakat di Tamiang Layang, Senin (4/3/2019).
Ampera AY Mebas dalam sambutannya mengatakan, pada tanggal 17 april mendatang bangsa Indonesia akan melaksanakan pesta demokrasi Pileg yang bersamaan Pilpres dan Wapres periode 2019-2024.
Untuk mensukseskan pesta demokrasi tersebut , sebagai warga Indonesia, khususnya warga Bartim agar bersikap dewasa dalam berdemokrasi.
“Saya selaku kepala pemerintahan di Bartim meminta kerjasama kepada jajaran OPD, tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh adat dan Ormas lainnya untuk menciptakan lingkungan yang sejuk dan kondusif,” pintanya.
Demi terciptanya lingkungan yang sejuk dan kondusif dalam hal ini kepada masyarakat umumnya dan umat beragama khususnya, harus benar-benar menjaga tempat ibadah agar bebas dari kegiatan yang berbau politik.
Dunia yang semakin canggih, diera digital kita semakin mudah mendapatkan informasi dengan cepat, dimanapun dan kapanpun baik melalui media online, maupun media sosial.
“Kita dituntut agar lebih bijak dalam penggunaannya, biasakanlah membaca dengan teliti sumber berita, agar kita jangan sampai terjerat maslah hukum karena menyebarkan berita bohong atau hoax,” ujar orang nomor satu di Bartim ini.
Berita hoax wajib kita waspadai , apalagi menyangkut tentang kehidupan beragama yang sangat sensitif ditengah masyarakat, karena ketika masalah agama diperdebatkan oleh orang yang tidak berkompeten dibidang agama, maka yang terjadi hanya debat kusir yang rentan menjadi pemecah belah anak bangsa.
Sementara itu Kepala Kejaksaan Negeri (Kejari) Bartim Roy Rovalino Herudiansyah mengatakan, Tim Pakem dibentuk untuk menjaga ketertiban dan keamanan terhadap aliran kepercayaan dan aliran keagamaan, melalui Tim Pakem ini kita bisa mengawasi kalau ada aliran kepercayaan maupun aliran agama yang tidak sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Apabila ditemukan adanya aliran kepercayaan maupun aliran agama yang menyimpang, maka Tim Pakem akan melakukan rapat untuk menelahnya dan mencermati lebih mendalam.
“Sejauh ini untuk Bartim masih belum ada kita temukan penyimpangan aliran kepercayaan maupun keagamaan, Bartim termasuk wilayah yang terjaga keamanan dan ketertibannya. Untuk pencegahan kami melaksanakan penyuluhan dan penerangan hukum , kepada para siswa siswi agar mereka biasakan bijak dalam menggunakan media sosial,” tambah Roy. (afa)
Discussion about this post