KALAMANTHANA, Sampit – Miris, hanya itu yamg bisa diungkapkan ketika melihat kondisi bangunan perumahan guru SDN 1 Desa Tanjung Jorong, Kecamatan Tuala Hulu, Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah. Seperti apa?
Rumah yang terbut dari kayu tersebut sudah puluhan tahun tidak mendaptkan anggaran untuk melakukan rehabilitasi. Terlihat, rumah tersebut sudah dimakan rayap.
“Sudah puluhan tahun ini bangunan SDN 1 ini tidak mendapatkan pembangunan dari pemerintah daerah. Kondisinya benar-benar sudah rusak parah. Selain dinding yang dimakan rayap, atap perumahan itu juga sudah ada yang bocor,” ujar Ebet Numan, tokoh pemuda Tanjung Jorong, Jumat (8/3/2019).
Dia juga mengatakan setiap tahun dalam Musrenbang di kecamatan dan reses anggota DPRD Kotim, pemerintah desa, juga pihak sekolah dan masyrakat selalu meminta supaya perumahan itu diperbaiki, namun tak ada hasilnya.
“Padahal setiap Musrenbang kecamatan dan reses anggota dewan selalu kami ajukan supaya dianggarakan perumahan itu, tapi tampaknya tidak ada realisasinya sampai saat ini,” ujar Ebet.
Dia juga berharap kepada anggota DPRD Kotim dari daerah pemilihan V nanti baik yang duduk saat ini atau nanti yang terpilih supaya memperjuangkan anggarannya di APBD Perubahan 2019 mendatang.
“Sebanarnya kami cukup kecewa dengan wakil kami dari dapil V yang sekarang. Harapan kami amggota dewan yang akan datang bisa memperjuangkan perumahan guru ini selain infrastuktur karena ini sangat mendesak. Kalau sampai perumahan itu roboh, mau tinggl dimana guru yang ada di perumahan itu,” tukasnya .
Menanggapi hal itu, Ketua Komisi III DPRD Kotim Rimbun nengatakan sangat menyayangkan hal itu. Dia pun mengakui kalau perumahan itu sudah sejak lama menjadi polemik di media, namun Dinas Pendidikan selaku pelaksana anggaran tidak memperhatikannya.
Karenanya, ke depan diminta kepada kepala dinas terkait supaya segera melakukan cek lapangan dan di APBD Perubahan nanti supaya bisa dianggarakan dan dibahas di DPRD Kotim.
“Kendati saya bukan dari dapil V, sebagai ketua komisi sangat prihatin dengan kondisi perumahan itu. Bagaimana mau maju pendidikan di pedesaan jika perumahannya saja tidak diperhatikan seperti itu,” tutur Rimbun. (zig)
Discussion about this post