KALAMANTHANA, Muara Teweh – Para guru SD dan SMP yang bertugas di wilayah terpencil di Kabupaten Barito Utara, Kalimantan Tengah, harus berjibaku mencari tempat tinggal. Pasalnya, cukup banyak fasilitas rumah dinas rusak, karena sampai 25 tahun belum direhab.
Salah satu rumdin guru rusak berat berada di Desa Sei Rahayu I dan Desa Rimba Sari, Kecamatan Teweh Tengah. Rumdin dari bahan kayu ini sudah lapuk dimakan rayap, bahkan sebagian papan lantainya lepas.
“Selama 25 tahun rumdin guru di sini tidak pernah direhab. Warga mohon perhatian pemerintah dan DPRD untuk menganggarkan perbaikan rumdin tahun ini,” ujar seorang warga Desa Rimba Sari kepada wartawan, kemarin (28/3).
Sedangkan di Desa Sei Rahayu I, satu kopel rumdin guru terpaksa disekat menjadi dua ruangan, karena kondisinya rusak parah. Dinding papan sudah copot dari tempatnya, begitu pula kondisi lantai bolong. Warga mengharapkan bangunan baru, bukan sekadar rehab supaya guru bisa tinggal di dedsa mereka.
Kepala Dinas Pendidikan Barut Masdulhaq, mengatakan usulan masyarakat untuk perbaikan rumdin guru menjadi catatan dan usulan dinas pendidikan saat pembahasan anggaran. Dana rehab rumdin guru tidak dianggarkan dalam APBD murni 2019, karena keterbatasan anggaran.
“Disdik Barut akan mengusulkan rehab rumdin guru melalui APBD Perubahan 2019 yang ditampung lewat DAU. Mudah-mudahan nanti saat pembahasan APBD Perubahan, anggota legislatif bisa menyetujui anggaran rehab rumdin guru,” sebut Masdulhaq.(mel)
Discussion about this post