KALAMANTHANA, Nunukan – Acara makan AY (43) dan rekannya DM (24) di sebuah warung di Jalan Lingkar RT 17 Kelurahan Nunukan, Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara, terganggu. Beberapa orang datang dan langsung menggeledah mereka.
Yang melakukan penggeledahan bukan main-main. Mereka adalah aparat Satuan Reserse Narkoba Polres Nunukan. Penggeledahan pun bukan tanpa sebab. AY dan DM sudah diintai dan dipantau dari Jembatan Haji Putri di Gang Kakap, Kelurahan Nunukan Timur.
Kecurigaan aparat pun terbukti. Sebab, ketika dilakukan penggeledahan pada Selasa (2/4) itu, ditemukan satu bungkus sabu-sabu ukuran kecil disimpan dalam amplop yang diselipkan di bawah taplak meja warung makan tersebut.
Yang cukup mengejutkan, AY ternyata juga aparatur pemerintah. Dia adalah pegawai honorer di Dinas Perhubungan Kabupaten Nunukan dan ditempatkan di Pulau Sebatik.
Kapolres Nunukan, AKBP Teguh Triwantroro melalui Kasat Resnarkoba, AKP M Hasan Setyobudi di Nunukan, Jumat (5/4/4029) membenarkan, telah menangkap dua orang pria, salah satu ternyata berstatus pegawai honor di Dinas Perhubungan yang bertugas di Pulau Sebatik.
Ia membeberkan, saat dilakukan introgasi oknum pegawai honor ini mengaku mendapatkan barang haram tersebut dari rekannya berinisial “S” yang tinggal di Pulau Sebatik.
Akhirnya dilakukan pengejaran kepada “S” karena “AY” mengaku membeli sabu-sabu pada pria tersebut seharga Rp5,6 juta. Pria berinisial “S” berusia 27 tahun ini berhasil ditangkap di rumahnya di Jalan Kantor Pos RT 09 Desa Sungai Pancang Kecamatan Sebatik Utara Kabupaten Nunukan.
Ketika dilakukan penggeledahan badan terhadap “S” ditemukan lagi dua bungkus plastik warna transparan yang diduga berisi sabu-sabu yang disembunyikan dalam kantong celana sebelah kanan bagian depan.
Kasat Resnarkoba Polres Nunukan mengungkapkan, pria “S” mengakui sabu-sabu yang ditemukan pada “AY” dan “DM” didapatkan dari pria bernama Rahman yang beralamat di Sei Melayu wilayah Malaysia dengan harga Rp2,8 juta. Rahman telah ditetapkan sebagai daftar pemcarian orang (DPO) oleh Polres Nunukan.
Discussion about this post