KALAMANTHANA, Palangka Raya – Untuk ketiga kalinya sejak 2017, Sanggar Riak Renteng Tiang Palangka Raya kembali melaksanakan even Manaser Panatau Tatu Hiang atau menggali kekayaan budaya nenek moyang Dayak.
Tahun ini, digelar dalam rangka memperingati HUT ke-7 tahun sanggar ini, yang diselenggarakan di Halaman Betang Hapakat Palangka Raya, dari 1-3 Mei 2019.
Dalam kegiatan ini akan diperlombakan tarian garapan etnik kategori umum, tarian garapan kategori anak-anak, busana etnik dewasa Kalteng, busana etnik anak Kalteng, musik etnik Kalteng, karungut, sakepeng, manyipet seni fotografi dan stand/booth.
Ketua panitia kegiatan Joko Purnomo mengatakan, ada satu tambahan untuk kategori yang diperlombakan pada tahun ini yakni stand/booth. Kegiatan ini memperebutkan hadiah dengan total uang tunai mencapai Rp 200 juta.
Setiap tahun ini selalu disambut meriah oleh peserta. Terbukti hingga kini sudah sebanyak 400 orang. Lima dari grup dari luar Kota Palangka Raya dan satu dari Kalimantan Timur.
Sementara itu ketua umum Sanggar Riak Renteng Tiang, Hadi Saputra menambahkan, alasan even setiap tahun digelar, karena merupakan salah satu upaya untuk mengimbangi budaya dari luar, yang tak dipungkiri tak bisa dihindari. Namun tak tergerus oleh perkembangan zaman.
Momentum ini juga untuk menggali kembali sejarah ataupun legenda yang dimiliki Kalimantan Tengah, untuk bisa diperkenalkan kepada generasi muda agar dapat membantu melestarikan budaya nenek moyang suku Dayak.
Juri untuk even ini, sengaja didatangkan dari Solo, Jawa Tengah. Hal ini dilakukan untuk menghindari penilaian yang tidak obyektif. Dijadwalkan Wali Kota Palangka Raya Fairid Naparin akan membuka kegiatan ini. (tva)
Discussion about this post