KALAMANTHANA, Sintang – Tak kurang dari lima anggota Kelompok Panitia Pemungutan Suara (KPPS) yang meninggal dunia di Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat. Bupati Jarot Winarno menyebut ini pemilu “paling gila”.
Jarot Winarno, Senin (29/4/2019), menghadiri rapat pleno rekapitulasi penghitungan suara tingkat kabupaten di Aula Satpol PP Sintang. Di sana, dia menyampaikan duka cita dan belasungkawa atas meninggalnya petugas KPPS sejak pencoblosan pada 17 April lalu.
Jarot Winarno menyebutkan sampai saat ini ada lima anggota KPPS yang meninggal dunia di Sintang. Belum lagi ada sejumlah petugas yang mengalai sakit.
Selain menyampaikan duka cita, dia juga menyampaikan penghargaan kepada pihak-pihak yang bekerja keras menyukseskan Pemilu 2019.
“Sudah saya katakan ini pemilu paling ‘gila’ sepanjang sejarah demokrasi di Indonesia. Di Sintang terdapat 1.417 TPs yang tersebar pada 391 desa dan kelurahan, ada 5 kertas surat suara yang dicoblos dengan waktu yang sangat panjang,” ungkap Jarot.
Bupati juga menyatakan sampai saat ini ada beberapa kecamatan yang belum tuntas melaksanakan rekapitulasi perhitungan suara. Ia berharap dapat diselesaikan dalam waktu beberapa hari kedepan.
“Saya yakin dengan dukungan semua pihak termasuk pihak Polres Sintang dan Kodim, Pesta demokrasi di Kabupaten Sintang dapat berjalan lancar dan sukses,” katanya.
Untuk anggota KPPS yang meninggal maupun sakit, pihak Pemerintah Kabupaten Sintang akan mempertimbangkan memberikan bantuan santunan, di antaranya juga ada pengguna BPJS. “Bila diperlukan pemerintah akan memberikan santunan,” tambahnya seperti dilansir rri. (ik)
Discussion about this post